Ribuan Siswa Bengkulu Selatan Siap USBK

Ribuan Siswa Bengkulu Selatan Siap USBK

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN  - Sebanyak 8114 peserta didik di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) siap mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) tahun ajaran 2021/2022. Rinciannya, 2919 peserta didik SD, 2545 peserta didik SMP, 1900 peserta didik SMA, 500 peserta didik SMK serta 250 peserta didik SKB dan PKBM.

Data tersebut berdasarkan data nominasi sementara (DNS) calon peserta USBK 2022 yang dihimpun Dinas Dikbud BS dan Kantor Cabdindik Wilayah III Manna. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah peserta ujian akhir ini sedikit mengalami penurunan. Tahun 2021 ada sebanyak 8603 peserta didik yang mengikuti USBK.

“Pendataan calon peserta USBK terus kami lakukan. Untuk pelaksanaannya, khusus SD digelar bulan Mei. Sedangkan SMP digelar bulan April. Kegiatan ini dilakukan secara online atau daring,” ujar Kabid Dikdas Dinas Dikbud BS, Efriansyah, SE.

Di tengah pendataan jumlah nominasi calon peserta USBK, Efriansyah mengaku telah berkoordinasi dengan kelompok kerja kepala sekolah (K3S) untuk menyusun soal USBK. Berbeda dengan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), soal USBK sepenuhnya dibuat sekolah dan kelulusan juga ditentukan oleh sekolah.

“Untuk mata pelajaran yang diujikan, meliputi semua bidang studi yang ada di sekolah. Karena ini sifatnya ujian sekolah. Akan tetapi, sebelum kegiatan USBK digelar, tetap akan dilakukan ujian praktik,” beber Efriansyah.

Sementara untuk sekolah yang belum lengkap peralatan komputer maupun jaringan internet, bisa bergabung dengan sekolah yang perangkatnya lebih lengkap. Syaratnya, sekolah pemohon harus berkoordinasi terlebih dahulu agar bisa diatur pelaksanaan ujiannya.

“Dari 119 SDN, 33 SMPN mungkin hanya 30 persen lagi yang perangkat komputernya belum lengkap. Sementara sisanya sudah lengkap bahkan didukung dengan jaringan internet. Kami yakin, gelaran USBK tahun ini berjalan lancar,” imbuh Efriansyah.

Sekolah diberikan kebebaskan menentukan metode pelaksanaan ujian. Apakah nanti dilakukan secara sesi ataupun secara bersamaan. Itu menyesuaikan kondisi dan peralatan sekolah yang dimiliki. Terpenting prokes tetap diterapkan secara maksimal selama ujian berlangsung.

“Kalau nanti ruangan ujian tidak memungkinkan untuk menyertakan seluruh peserta didik, boleh dibagi dua atau tiga shift. Operator sekolah harus siap mengondisikan server ujiannya,” tukas Efriansyah.

Terpisah, Kepala Kantor Cabdindik Wilayah III Manna, Diazdado Putrajaya, SE, M.Si mengaku sekolah tak lagi menggelar les tambahan di sekolah seperti zaman UNBK dilakukan. Hal ini dikarenakan semua mata pelajaran yang diujikan meliputi materi yang saat ini dipelajari siswa. Kelulusan juga tidak ditentukan oleh Kemendikbudristek RI.

Jadwal USBK sendiri, untuk jenjang SMA bakal dilaksanakan pada akhir Maret 2022. “Jadwal ujian tetap digelar serentak,” katanya.

Untuk itu, siswa diminta lebih siap dan tidak keluyuran. Jangan sampai, akibat kelalaian sebelum kegiatan USBK, nilai ijazah siswa menjadi anjlok atau malah tidak lulus sekolah. “Walaupun kelulusan ditentukan sekolah, tapi tidak serta merta ada pemulusan untuk lulus. Nilai siswa tidak dimanupulasi, dan yang memang tidak lulus maka tidak akan diluluskan,” pungkas Diazdado. (rzn)

Sumber: