Pertalite Jadi BBM Penugasan, SPBU (Tak) Layani Jerigen
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Pascaharga pertamax naik, Pertamina resmi menetapkan pertalite sebagai BBM penugasan. Penjualannya diatur, masyarakat ekonomi lemah diprioritaskan mendapat pertalite.
SPBU juga dilarang melayani pembeli pertalite menggunakan jerigen. Aturan itu dikuatkan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang jenis bahan bakar minyak khusus penugasan.
SPBU di BS sudah menerapkan aturan tersebut. Sejak harga Pertamax naik, penjualan pertalite diprioritaskan untuk pembeli yang membawa kendaraan dengan tanki standar. Sedangkan pembeli yang membawa jerigen atau kendaraan tanki modifikasi, tidak dilayani.
“Sejak pertamax naik, penjualan pertalite diprioritaskan untuk masyarakat yang membawa kendaraan. Apalagi pertalite ini ditetapkan dalam BBM penugasan. Kami tidak melayani pembeli yang membawa jerigen,” kata Manager SPBU Kutau, Syadikin.
Hal serupa disampaikan Pengawas SPBU Ibul, Yuzon, pihaknya tidak melayani pembeli pertalite yang menggunakan jerigen. Kalaupun ada, hanya pembeli khusus, seperti nelayan, dan masyarakat yang membutuhkan untuk bahan bakar mesin rumput atau mesin chainsaw.
“Kalau nelayan, itu kan ada keterangan khusus. Nah kalau pembeli yang untuk bahan bakar mesin rumput atau chainsaw, itu kami batasi maksimal jerigen muatan lima liter,” ujar Yozon.
Sejak harga pertamax naik dari Rp 9.700 per liter menjadi Rp 13 ribu per liter. Konsumsi pertalite di BS meningkat. Terbukti dengan penjualan pertalite di SPBU Kutau dan SPBU Ibul. Pertalite lebih cepat habis dari biasanya.
Di SPBU Ibul, pertalite masuk sebanyak 16 ton per hari. Penjualannya tidak lama, sekitar pukul 10.00 WIB atau 11.00 WIB stoknya sudah habis. Stok pertalite kembali masuk dari Pertamina biasanya pukul 22.00 WIB. Artinya dari rentang waktu sekitar 11 jam, pertalite kosong di SPBU. Masyarakat pun terpaksa membeli pertamax meski harganya mahal.
“Sejak harga naik, Pertamax lambat habis. Biasanya stok 16 ton itu sampai enam hari baru habis. Masyarakat memang lebih banyak beralih ke pertalite, jadinya pertalite lebih cepat habis. Kalau pertalite sudah habis, baru orang isi pertamax,” terang Yuzon. (yoh)
Sumber: