Pertalite Diserbu, Awas Spekulan!
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Sejak harga pertamax naik, pertalite diserbu pembeli. Di tiga SPBU wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), pembeli pertalite selalu ramai.
Bahkan antrean mobil dan motor sampai mengular demi mendapat jatah pertalite. Tingginya permintaan pertalite membuat para spekulan “bermain”. Mereka rela antri berkali-kali di SPBU demi membeli pertalite, kemudian dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi demi mendapat keuntungan besar.
“Memang sejak pertamax naik, pembeli pertalite meningkat. Bahkan sejak seminggu ini, antrean pembeli pertalite sampai ke jalan. Mungkin ini karena masyarakat khawatir pertalite habis, jadi antrean serentak pas pagi hari,” kata Manager SPBU Ibul dan Tanjung Raman, Radius saat ditemui Rasel, kemarin.
Meski pembeli pertalite meningkat, pihak SPBU belum membatasi jumlah penjualan. Pembeli pertalite dilayani sesuai permintaan pengisian. Tapi tidak boleh membawa jerigen.
“Pembatasan penjualan belum ada. Tapi pembeli yang membawa jerigen tidak kami layani. Kecuali nelayan, atau petani itu bahan bakan mesin pertanian. Itupun wajib membawa rekomendasi dari dinas terkait. Seperti nelayan wajib membawa rekomendasi dari Dinas Perikanan, kalau tidak ada rekomendasi itu, tidak kami layani,” tegas Radius.
Disampaikan Radius, dalam sehari kuota pertalite rutin masuk ke SPBU Ibul sebanyak 16 ton, sedangkan di SPBU Tanjung Raman sebanyak 8 ton. Namun hal itu seperti belum cukup memenuhi permintaan pembeli. Sebelum pukul 12.00 WIB, stok pertalite sudah habis.
“Permintaan pertalite sangat tinggi. Mungkin karena harganya selisih jauh dari pertamax. Saat ini pertalite dijual Rp 7.650 per liter, sedangkan pertamax Rp 13 ribu per liter. Karena faktor itulah pertalite cepat habis. Kalau sudah habis pertalite, baru masyarakat beralih mengisi pertamax,” terang Radius.
Awasi Spekulan
Sementara itu, kepolisian turut memantau penjualan pertalite. Untuk mencegah terjadinya penimbunan, pihaknya mengawasi penjualan di SPBU. Salah satunya mencegah spekulan “bermain”.
“Penimbunan BBM tidak dibolehkan. Kami akan melakukan pengawasan dilapangan. Kalau spekulan, akan ditindak,” tegas Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Fajri Chaniago, STK, SIK disampaikan Kanit Tipiter, Ipda Priyanto, SH.
Ditegaskan Kanit Tipiter, pihaknya tidak akan segan menidak “pemain” BBM. Jangan sampai terjadi kelangkaan BBM akibat ulah para spekulan. “Kami melakukan pengawasan. Kalau ditemukan perbuatan yang ada unsur pidana, akan kami tindak,” tegas Kanit Tipiter. (yoh)
Sumber: