Jalan Desa Cinto Mandi Kembali Rusak Parah
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Jalan menuju Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali rusak parah. Padahal sebelumnya sudah pernah dilakukan tambal sulam oleh Pemkab BS pada Desember 2021 melalui gotong royong bersama warga setempat.
Hanya saja, kondisi jalan sepanjang 15 kilometer ini kembali sulit dilewati. Diceritakan Aprinudin (48) warga setempat, hampir 80 persem permukaan aspal lapen di lokasi itu sudah terkelupas.
Tak hanya itu, bagian tengah jalan sudah membentuk cekungan lantaran digerus air hujan. Akibatnya, kendaraan warga semakin sulit melintas dan membuat akses keluar kian terbatas.
“Sudah hancur lagi jalan utama yang mengubungkan desa kami ke desa sebelah. Sekarang bagian tengah jalan hanya tersisa tanah liat saja, selain licin ini berbahaya bagi pengendara,” ujarnya kepada Rasel.
Menurut Apri, sapaan akrab Aprinudin, kondisi rusaknya jalan itu membuat warga desanya kian khawatir untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Sebab, kendaraan mereka tidak bisa dipacu optimal apalagi diisi dengan beban angkutan yang cukup berat.
“Padahal sekarang sedang situasi lebaran, nah untuk menjangkau wilayah luar saja kami kesulitan. Belum lagi kalau hujan deras tiba, dipastikan kami tidak bisa keluar dari desa. Kalaupun bisa keluar, maka sebaliknya akan kesulitan untuk balik ke rumah,” bebernya.
Sementara itu, Sekdes Cinto Mandi Vhera Estiana (30) membenarkan kondisi jalan di desanya itu yang mengalami kerusakan parah. Menurut Vhera, situasi tersebut sudah beberapa kali disampaikan ke Pemkab BS dan Pemprov Bengkulu untuk direhab dan dibangun aspal hotmix, namun belum ada tanggapan.
“Status jalan ini milik provinsi, namun usulan perbaikan sudah sering kami sampaikan. Hingga saat ini masih belum diperbaiki pemerintah,” ujarnya.
Bagi Vhera, akses jalan tersebut merupakan urat nadi bagi keberlangsungan ekonomi di desanya itu. Selain karena letak Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam cukup jauh dari pusat kecamatan. Wilayah ini juga penghasil produksi perkebunan cukup besar di Kecamatan Pino Raya.
“Mayoritas warga kami berprofesi sebagai petani dan pekebun. Mereka mengandalkan jalan ini untuk menjangkau ladang sekaligus mengangkut hasil panen. Kalau jalannya dibiarkan rusak, maka hasil panen ini bakal terbengkalai,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: