Sawit Belum Stabil, Dispertan Bakal Pantau Pabrik
RASELNEWS.COM, KAUR - Belum normalnya harga Tandan buah Segar (TBS) sawit menjadi perhatian serius Dinas Pertanian (Dispertan) Kaur. Dalam waktu dekat Dispertan akan memantau harga pembelian sawit dari petani oleh dua pabrik CPO yang ada di Kabupaten Kaur.
. Tujuannya agar pembelian TBS normal dan sesuai dengan keputusan gubernur Bengkulu. "Secepatnya akan kita pantau dan monitoring langsung di pabrik untuk harga beli TBS dikalangan petani," ujar Kepala Dispertan Kaur Lianto, SP.
Dia mendorong agar pihak perusahan mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh gubernur terkait dengan kesamaan harga TBS. Mengingat harga beli TBS sangat mempengaruhi perekonomian dari para petani yang ada di Kabupaten Kaur. Para pabrik diharapkan secepatnya mengikuti regulasi terkait dengan harga beli dari penampung.
Saat ini larangan ekspor CPO sudah dicabut semoga ini mempengaruhi kebaikan harga TBS. "Kita akan lakukan kembali pengawasan terkait dengan harga TBS dipasaran tentubdengan pencabutan larangan ekspor kita banyak berharap agar TBS kembali naik," tuturnya.
Sampai Jumat (20/5), pabrik CPO di Kabupaten Kaur yakni PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS) yang berada di Kecamatan Nasal sehari sebelum larangan ekspor dicabut sudah menaikan harga pembelian TBS Rp 100 perkilogram dari harga sebelumnya.
Hingga kemarin harga beli TBS dikategorikan menjadi tiga kategori ulang untuk TBS berasal dari wilayah Bintuhan Rp 1.580, wilayah Padang Guci Rp 1.670 dan untuk TBS berasal dari wilayah Manna Rp 1.810,-. "Untuk kenaikan harga pasca dicabut larangan ekspor akan kami lakukan secepatnya kami akan koordinasikan dengan pimpinan," ujar manager pembelian PT CBS Kaur Yulisman kepada Rasel.(jul)
Sumber: