Mahasiswa Pamit ke Toilet, Ternyata Melahirkan

Mahasiswa Pamit ke Toilet, Ternyata Melahirkan

Polres Bengkulu mengamankan mahasiswa asal Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang melahirkan di toilet Rumah Sakit Raflesia Bengkulu-Lisa Rozari-Sahri Senadi

RASELNEWS.COM, BENGKULU - Mahasiswa asal Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu berinisial Wi (18) melahirkan di toilet Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu.

Padahal ketika mendatangi UGD Rumah Sakit tersebut, mahasiswa Wi mengaku mengalami pendarahan menstruasi.
Hal ini membuat pihak Rumah Sakit Raflesia melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bengkulu. Polisipun melakukan pemeriksaan dan mengetahui jika Wi sudah meminum obat-obatan penggugur kandungan karena diduga hamil di luar nikah.

BACA JUGA:BNI Bersama Telkomsel dan MCAS Group Teken Perjanjian Kerja Sama

Mahasiswi tersebut mengaku meminum obat-obatan untuk mengugurkan kandunganya di salah satu penginapan di Kota Bengkulu, dibantu kekasihnya berinisial TY (18), warga Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan.

Keduanya pun diamankan Tim Macan Gading Polres Bengkulu pada Minggu (27/6) di Rumah Sakit Raflesia. Keduanya diduga melakukan praktek aborsi dengan menggunakan obat tanpa izin. Mirisnya setelah beberapa jam dilahirkan, sang bayi akhirnya meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau mengaku kedua mahasiswa tersebut tengah dimintai keterangan.

Dalam keterangan mereka, Sabtu (25/6) pekan lalu, sepasang kekasih tersebut datang ke salah satu penginapan di Sukamerindu Kota Bengkulu dan memesan kamar nomor 25. Keduanya membawa obat-obatan penggugur kandungan.

Sekitar pukul 21.00 WIB, dibantu TY, Wi meminum tiga butir obat dengan cara satu obat di minum secara langsung, dan dua obat lagi ditaruh di bawah lidah. Minggu (26/6), keduanya  pulang ke kosan milik Wi di Pematang Gubernur.

BACA JUGA:Dewan Minta Percepat Hasil Uji Lab Limbah DPP, Perbaiki Sistem Instalasi Limbah

Saat itu Wi sudah merasakan kontraksi dan pendarahan akibat obat-obatan yang dikonsumsi. Keduanya pun sepakat pergi ke Rumah Sakit Raflesia untuk berobat pengobatan.

"Berdasarkan keterangan dokter jaga, Wi mengaku mengalami sakit perut dan pendarahan menstruasi. Sebelum di lakukan observasi, Wi pergi ke kamar kecil dengan alasan ingin buang air kecil. Setelah lama di toilet, kepada dokter jaga Wi mengaku melahirkan seorang anak," ujar Welli.

BACA JUGA:Kominfo Dorong Digitalisasi Sekolah dan Desa

Setelah mendapatkan perawatan, sang bayi sempat diberikan perawatan medis. Namun dokter akhirnya tidak dapat menyelamatkan nyawa si bayi.

Polisi pun memeriksa keduanya dan mengamankan barang bukti berupa obat-obatan yang dikonsumsi Wi. “Keduanya sepakat untuk menggugurkan bayi tersebut karena masih berstatus mahasiswa,” beber Kasat Reskrim. (cia)

Sumber: