Banjir : Puluhan Ternak Hilang Dibawa Arus Sungai
Salah satu titik banjir yang membuat warga tidak bisa melintas-Rezan Okto Wesa-Rezan Okto Wesa
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sejak Rabu (29/6) pagi, membuat beberapa wilayah terendam banjir dan tanah longsor. Bahkan akses jalan sempat terputus lantaran debit air yang tinggi di atas permukaan jalan raya.
Di wilayah Kecamatan Pino dan Ulu Manna. Terpantau ada titik longsor di Desa Batu Bandung Kecamatan Pino dan Desa Batu Panco Kecamatan Ulu Manna.
Longsor yang nyaris bersamaan ini terjadi sekitar pukul 05.05 WIB, Kamis (30/6). Akibatnya, pengendara roda dua maupun roda empat tidak bisa melewati area tersebut dan harus menunggu beberapa jam hingga tim penanggulangan bencana hadir.
Di Kecamatan Pino Raya 55 unit rumah di dua desa juga terendam banjir akibat luapan Sungai Selali. Yakni pemukiman di Desa Telaga Dalam dan Desa Cinto Mandi.
Masyarakat terdampak banjir terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi guna menyelamatkan barang berharga. Namun sebanyak 60 ekor ternak dilaporkan hilang terseret arus Sungai Selali dan belum diketahui keberadaannya.
“Debit air mencapai 60 sentimeter. Warga sementara ini mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Puluhan ternak warga kami juga hilang dibawa arus banjir. Untuk mengungsi ke luar desa, belum bisa dilakukan karena ada akses jalan yang putus,” ujar Sekretaris Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya, Vhera Estiana.
Dijelaskan Vhera, banjir mulai merendam rumah warga sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (30/6) dini hari. Karena debit air semakin tinggi, warga memilih meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di tempat lebih aman. Sekdes mengaku tidak mendapatkan laporan adanya korban jiwa akibat banjir yang terjadi. “Alhamdulillah semua warga selamat dan sehat. Baik di desa kami maupun Desa Telaga Dalam,” tegas Vhera.
Sementara itu, di Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mengkudum Sakti. Luapan air Sungai Pino menyebabkan beberapa perahu nelayan terbalik. Bahkan jaring dan beberapa kotak penyimpanan ikan nelayan dibawa arus. Nelayan yang sempat mengecek lokasi TPI berupaya menyelamatkan alat tangkap maupun perahu mereka yang hanyut.
“Tadi ada satu perahu yang terbalik, namun telah kami evakuasi. Air di sini (TPI) mencapai 90 sentimeter sekitar pukul 06.00 WIB tadi (kemarin). Untuk jaring yang hanyut, tidak bisa lagi diselamatkan,” ujar Asmadi (55) nelayan setempat.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Rendra WS, SP mengaku timnya tengah mendata warga yang terdampak banjir dan longsor. Tim juga diturunkan untuk melakukan evakuasi dan memastikan keselamatan warga.
“Kalau untuk banjir, hanya dua desa yang dampaknya cukup besar. Yakni Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam Kecamatan Pino Raya. Sementara longsor, itu terjadi di Kecamatan Ulu Manna dan Kecamatan Pino. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, untuk kebutuhan pangan masyarakat yang terkena bencana, segera akan kami salurkan,” ujarnya.
BPBD BS rencannaya akan membuka posko layanan khusus untuk masyarakat yang tedampak bencana banjir dan longsor. Warga dipersilahkan melapor ke BPBD BS jika ada kebutuhan mendesak atau membutuhkan upaya evakuasi.
“Kalau untuk total kerugian materil dampak bencana, sekarang masih kami data. Nanti akan disampaikan jika semuanya telah terdata. Harapan kami, tidak terjadi bencana susulan, dan kepada masyarakat harus tetap waspada,” tutur Renda. (rzn)
Sumber: sekdes cinto mandi