Ratusan Personil Gabungan di Bengkulu Semprot Kandang Ternak

Ratusan Personil Gabungan di Bengkulu Semprot Kandang Ternak

KAWAL : Personel Polres BS mengawal proses penyemprotan desinfeksi di kandang ternak warga untuk mencegah PMK-Sugio Aza Putra-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU – Ratusan personil gabungan terdiri dari TNI, Polri serta Dinas Peternakan, di Bengkulu diturunkan menyemprot kandang ternak.

Langkah ini untuk mengantipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyemprotan disinfektan pada kandang hewan ternak dilakukan secara serentak pada Kamis (7/7).

Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno mengatakan penyemprotan cairan disinfektan ini termasuk dalam agenda Operasi Aman Nusa II yang digelar Polri dalam pencegahan penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak. Total 110 personel diterjunkan.

"Penyemprotan dilakukan di kandang - kandang milik warga di seluruh Kabupaten dan kota di Bengkulu," kata Sudarno, Jumat (8/7).

BACA JUGA:Anak Durhaka di Bengkulu Selatan Aniaya Ibu dan Bapak Kandung

Langkah ini diharapkan dapat menekan penyebaran PMK apalagi menjelang hari Idul Adha. Tak hanya menyemprotkan disinfektan, petugas juga terus memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait ciri - ciri dan langkah awal apabila mendapati hewan ternaknya terjangkit penyakit mulut dan kuku.

"Jika ada terindikasi terpapar PMK segera dilaporkan kepada dinas terkait agar bisa dilakukan pencegahan," kata Sudarno.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, Syarkawi mengatakan, jumlah hewan ternak yang dikurbankan tahun ini sebanyak 9.823 ekor. Terdiri dari kerbau sebanyak 213 ekor, sapi sebanyak 5.955 ekor, dan kambing sebanyak 3.666 ekor.

Syarkawi mengimbau agar panitia qurban dapat melaksanakan prosesi penyembelihan hewan qurban dengan baik, tertib, serta menjaga sanitasi dan kesejahteraan hewan.

"Selanjutnya tetap hati - hati terhadap kemungkinan penyebaran PMK melalui kegiatan hewan kurban dengan memastikan hewannya sehat dan tidak ada gejala terjangkit PMK," demikian Syarkawi.

Kawal Percepatan Vaksinasi PMK
Sementara itu, Polres Bengkulu Selatan turut berpartisipasi menanggulangi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Salah satu partisipasi kepolisian adalah mengawal percepatan vaksinasi PMK dan juga memantau penyemprotan disenfeksi kandang hewan ternak masyarakat.

“Sesuai intruksi pimpinan, kami (kepolisian) siap mengawal percepatan vaksinasi PMK dan mendukung penyemprotan disenfeksi di kandang ternak warga untuk mencegah penyebaran PMK,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi.

BACA JUGA:Sapi Berkeliaran, Sekda Bengkulu Selatan Marah

Dalam mengawal percepatan vaksinasi, Polres BS aktif berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan juga pihak-pihak terkait. Mereka memastikan vaksinasi PMK berjalan maksimal, sehingga seluruh hewan ternak di BS mendapat suntik vaksin.

“Dosis vaksin yang disalurkan pemerintah dipastikan benar-benar disuntikan ke hewan ternak, sehingga hewan ternak milik masyarakat bisa kebal dari PMK, sebaran PMK pun bisa ditanggulangi,” ujar Sarmadi.

Untuk diketahui, kasus PMK di BS cukup tinggi. Hingga kemarin (8/7) tercatat hampir 300 hewan ternak warga dinyatakan positif mengindap PMK. Atas dasar itulah, penanganan PMK di BS harus cepat dilakukan untuk mencegah sebaran PMK makin meluas.

1000 Ternak Sudah Disuntik
Di Kabupaten Seluma stok vaksin untuk menangkal penyakit mulut dan kuku ternak sapi ada 2500 dosis. Rinciannya tahap pertama 1000 dosis, kemudian ada penambahan 1500 dosis. Serta tambahan obat-obatan dari Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu.

"Jumlah vaksin yang diterima sebanyak 2.500 dosis sampai kemarin. Karena ada tambahan dari Provinsi Bengkulu," tegas Arian kepada Rasel.

BACA JUGA:Dirwan Mahmud berpesan kepada Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi terkait persoalan PNS yang dinonjob

Kemudian sampai Jumat (8/9) siang, ternak sapi yang sudah berhasil divaksin 1000 ekor. Sehingga saat ini sisa vaksin masih 1.500 dosis.

Tim dari Dinas Pertanian bersama dengan dokter hewan masih melakukan vaksin.

"Jadi sapi yang kami vaksin adalah yang masuk kawasan zona hijau. Atau berjarak 10 KM dari daerah yang terkena penyakit PMK. Jadi 10 KM dari Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan itu ternak sapi milik warga kami berikan vaksin. Sehingga kebal dari paparan penyakit PMK," tegas Arian Sosial.

Lebih lanjut, Arian Sosial mengatakan untuk daerah yang terjangkit PMK sendiri saat ini di Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan, kemudian Desa Riak Siabun dan Bukit Peninjauan Kecamatan Sukaraja.

"Kami sedang berusaha agar tidak meluas ke daerah lain," pungkas Arian. (cia/yoh/rwf)

Sumber: polda bengkulu