Realisasi DAK Pemda di Bengkulu Rendah
ilustrasi--
RASELNEWS.COM, BENGKULU - Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu masih rendah. Hingga kemarin, dari total anggaran mencapai Rp932 miliar lebih, yang terkontrak baru 61 persen.
Plh Sekda Provinsi Bengkulu Fachriza Razie mengatakan DAK fisik kinerjanya belum terlalu baik. Padahal untuk proyek yang terkontrak ditenggat hingga 21 Juli 2022.
"Artinya tinggal 12 hari lagi dan hanya 8 hari kerja. OPD dan Pemda yang mengelola DAK fisik diharapkan segera mengejar capaian itu," tegas Fachriza usia rapat koordinasi capaian dana APBN yang dihadiri pemkab/pemkot secara virtual, Jumat (8/7).
Dia mengatakan, OPD harus bekerja keras agar dana bisa terserap. Jika tidak terserap, maka anggaran dikembalikan ke pusat. "Jika tidak terserap, merugikan kita. Provinsi Bengkulu tidak bisa melakukan pembangunan," ungkap Fahciriza.
Terpisah, Kepala Kanwil Dirjen Pembendaharaan (DJBn) Provinsi Bengkulu, Syarwan mengatakan ada potensi 39 persen DAK tidak terserap. “Kami kasih waktu data kontrak itu pada 21 Juli, lewat satu menit tidak bisa lagi. Itu di sistemnya bukan kami yang mengatur," tegas Syarwan.
Disampaikan Syarwan, jika anggaran tidak terserap dengan maksimal, anggaran daerah bisa dipotong pada tahun depan. "Pusat melihat anggaran tahun ini saja tidak terpakai, tahun depan minta, jangan-jangan tidak terserap lagi. Makanya kami imbau segera dimaksimalkan serapannya,” pungkas Syarwan. (cia)
Sumber: