Harga Sawit Rendah, Ini Solusi Dari Luhut
Menteri Luhut saat kunker ke Bengkulu beberapa waktu lalu-Lisa Rosari-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan mengaku pemerintah akan membangun pabrik CPO dan minyak goreng untuk menstabilkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu.
Hal itu disampaikan Luhut ketika menghadiri Pelantikan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Gedung Balai Buntar Bengkulu, Selasa (12/7).
"Pabrik itu (minyak goreng), sudah diputuskan presiden. Swadaya yang ada seperti di Bengkulu ini ada 460 ribu hektar sawit, 7 persennya adalah petani swadaya, nanti akan kami ikuti," tegas Luhut.
BACA JUGA:Jaksa Sita 51 Dokumen Dana Hibah Pilkada Dari KPU Kaur
Ia mengatakan dengan luasan kebun kelapa sawit yang ada, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bisa membangun pabrik minyak goreng dan CPO di Bengkulu. Upaya lain menstabilkan harga TBS, sambungnya, pemerintah pusat segera melakukan pengosongan tangki di seluruh pabrik sawit. Sehingga perusahaan sawit dapat membeli TBS dengan harga tinggi.
“Jika tangki CPO kosong, maka pabrik bisa membeli lagi dan pastinya harga kembali naik. Presiden juga mengiyakan dengan tangki dikosongkan, pasti nanti perusahaan membeli TBS dengan harga yang tinggi," klaim Luhut.
Seperti diketahui, harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik ditetapkan Rp1.900 lebih. Namun harga di tingkat petani hanya Rp900 perkilogram. Kondisi ini terjadi sejak adanya pelarangan ekspos CPO oleh pemerintah pusat. Meski ekspor CPO kembali dibolehkan, harga di tingkat petani tetap sangat rendah. (cia)
Sumber: luhut b panjaitan