Ratusan Ternak Berhasil Disembuhkan
CEK: Tim Distan BS melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pengecekan kesehatan hewan di wilayah Kecamatan Pino Raya-Wawan Suryadi-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) semakin hari kian mengganas. Bahkan ribuan ekor ternak di beberapa wilayah di BS dinyatakan terpapar PMK.
Tak ayal para peternak dibuat cemas dengan kasus wabah PMK yang terus mengalami peningkatan tersebut. Sebab data Dinas Pertanian (Distan) BS, setidaknya ada 1.276 ekor ternak terpapar wabah PMK.
Plt Kadis Pertanian BS melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Yasirli, S.Pt menyebutkan, kasus PMK di Kabupaten BS memang terus mengalami peningkatan. Untuk saat ini, wabah ini tersebar di lima kecamatan yang ada di BS. Dengan kasus terbanyak yaitu di Kecamatan Pino Raya dengan jumlah ternak terpapar sebanyak 1.104 ekor. Rinciannya, 995 ekor ternak sapi dan 109 ekor ternak kerbau.
Kemudian disusul Kecamatan Pasar Manna dengan jumlah sebanyak 58 ekor ternak sapi. Lalu, Kecamatan Bunga Mas 55 ekor sapi. Kecamatan Manna 53 ekor dengan rincian 44 ekor sapi dan sembilan ekor kerbau. Terakhir, di Kecamatan Pino dengan jumlah terpapar sebanyak enam ekor sapi.
"Ya benar, semenjak seminggu belakangan ini kasus PMK terus mengalami peningkatan. Saat ini ada 1.276 ekor ternak yang sudah terpapar. Kasus terbaru di Kecamatan Pino yaitu di Desa Batu Bandung dan Desa Ulak Lebar dengan jumlah enam ekor sapi," sebutnya.
Meskipun kasus PMK kian mengganas, dari ribuan ternak yang terpapar PMK ada ratusan ekor ternak yang dinyatakan sembuh. Ternak yang sudah sembuh tersebut yakni di Kecamatan Pino Raya. Sebelumnya di daerah tersebut yang pertama kali terpapar PMK.
Sehingga daerah itu juga yang pertama kali ternaknya diberikan pengobatan. Kendati demikian, pihaknya terus rutin ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan juga pengobatan terhadap ternak yang terpapar PMK.
"Alhamdulillah, sudah ada 147 ternak yang sebelumnya terpapar PMK saat ini sudah sembuh. Petugas kami terus memberikan pengobatan, mudah-mudahan nanti semakin banyak ternak yang sembuh," sambutannya.
Yasirli berharap, masyarakat yang memiliki ternak terpapar PMK tidak perlu khawatir. Sebab, resiko mengalami kematian sangat kecil. Sebab, dari ratusan ternak yang terpapar PMK, hanya satu ekor yang mati. Sedangkan, yang sudah sembuh ratusan ekor.
Namun demikian, harus rutin melakukan pengobatan dan juga mengandangkan ternak agar tidak tertular PMK. Jika tertular, ternak tersebut akan berkurang nafsu makan. "Kalau ada yang terpapar segera kita obati, Insya Allah akan sembuh," pungkasnya. (one)
Sumber: dinas pertanian