Bengkulu Selatan Belum Sanggup Laksanakan Pendidikan Online

Bengkulu Selatan Belum Sanggup Laksanakan Pendidikan Online

Ilustrasi-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Masih buruknya kualitas jaringan internet di sejumlah wilayah BS membuat kegiatan pembelajaran serta aktivitas sekolah menggunakan jaringan internet terhambat. Salah satunya kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Pembelajaran Online (IPO) pada sekolah penggerak di BS.

Dari pantauan Tim Progam Manajemen Official (PMO) Program Sekolah Penggerak (PSP) Dinas Dikbud BS, sejumlah sekolah anggota PSP masih mengeluhkan kondisi jaringan internet yang lelet. Padahal kegiatan IHT implementasi pembelajaran berbasis online sangatlah penting dan tidak bisa ditunda.

“Secara umum dukungan fasilitas internet untuk pendidikan online di BS yang masih jadi kendala. Karena jaringan lelet, maka pendidikan online belum sanggup dilakukan secara penuh,” ujar Koordinator PMO PSP BS, Amir Syopian, M.Pd.

Diteruskannya, lemahnya jaringan internet juga mempengaruhi para guru ketika ingin memverifikasi data diri secara online yang diperlukan oleh pusat. Bahkan, verifikasi tidak bisa diselesaikan dalam satu hari dan menunggu jaringan untuk stabil terlebih dahulu. Dengan demikian, waktu yang dikeluarkan akan lebih banyak dan kegiatan sudah pasti terhambat.

“Kegiatan tetap diusahakan berjalan makanya terus kami dampingi, dan harus ada  solusinya. Apalagi kegiatan IHT Implementasi Pembelajaran Online ini merupakan titik awal untuk terealisasinya PSP,” sambung Amir.

Kedepan, dirinya mengimbau kepada masing-masing sekolah. Ketika ingin melakukan kegiatan IHT Implementasi Pembelajaran Online PSP, untuk lebih dulu memasang sumber jaringan internet cadangan. Sehingga, saat jaringan Wi-Fi sekolah macet, layanan internet dapat dialihkan secara cepat agar kegiatan tidak terganggu.

“Kepada operator penyedia jaringan internet, kami juga berharap agar selalu memastikan kondisi layanan internet sekolah agar terpenuhi optimal. Karena layanan internet sangatlah butuh dan menjadi penunjang  utama aktifitas pendidikan,” demikian Amir. (rzn)

Sumber: