Duh...Harga Barang di Bengkulu Selatan Mulai Meroket

Duh...Harga Barang di Bengkulu Selatan Mulai Meroket

NAIK: Aktivitas pedagang di Pasar Ampera Bengkulu Selatan-rezan okto wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan bio solar mulai berdampak bagi kehidupan sosial masyarakat.

Berbagai barang pokok maupun tersier terpantau mengalami kenaikan harga signifikan.

Antaranya harga minyak goreng dari sebelumnya Rp 18 ribu per liter, naik di atas Rp 19 ribu. Kemudian harga mie instan dan sejenisnya juga mulai naik Rp 500-Rp 1000 per kemasan.

“Sehari pasca pengumuman BBM naik, harga barang yang dikirim oleh distributor langsung naik. Paling signifikan itu harga minyak goreng yang  naik hingga Rp 2 tibu per kemasan,” ujar Almiati (46), pedagang Pasar Ampera.

BACA JUGA:DKP Jamin Bengkulu Selatan Tidak Kekurangan Beras

Almiati mengaku terpaksa menaikkan harga jual karena memang modal yang dikeluarkan juga meningkat. Ia mengaku sudah menjelaskan kepada konsumennya terkait kenaikan harga yang ditetapkan.

Tak hanya minyak goreng, harga telur juga naik menjadi Rp 58 ribu per karpet, dari harga sebelumnya hanya Rp 55 ribu per karpet. Harga gula pasir juga mengalami kenaikan Rp 1000 dari harga sebelumnya.

“Ini belum habis masa kenaikannya (barang manisan). Sebab, kami belum mendatangkan barang dari luar pulau. Meski demikian, kami harus bertahan karena dari sinilah kami bisa hidup,” keluh Almiati.

Bukan hanya harga kebutuhan pokok, harga produk lainnya juga mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Tarif Bus Naik 20 Persen, Travel Manna-Bengkulu 30 Persen

“Paling yang masih bisa bertahan itu harga barang stok lama. Tapi khusus barang yang baru sampai tidak bisa lagi ditoleransi. Jenis kursi jok misalnya, sudah ada kenaikan hingga Rp 50 ribu per unit,” ujar Rizki (42) pemilik Toko Furniture di Kecamatan Pasar Manna.

Harga yang ditetapkan tersebut merupakan harga bagi konsumen yang mau ambil barang di toko.

Jika konsumen butuh barang diantar, dikenakan biaya operasional angkut yang mencapai Rp 30 ribu per unit.

“Makanya kami sempat khawatir dengan penjualan. Tapi karena BBM naik ini bersifat nasional, mau tidak mau harus diikuti,” ujar Rizki.

Pantauan Rasel, harga barang-barang elektronik juga mengalami kenaikan harga. Rerata pedagang menaikkan harga Rp 100 ribu per produk. (rzn)

Sumber: