Lambat Sampaikan Informasi, Dua Pejabat Ini Ditegur Gubernur

Lambat Sampaikan Informasi, Dua Pejabat Ini Ditegur Gubernur

RAKOR: Gubernur Bengkulu membuka Rakor SAR Daerah, kemarin -lisa rosari-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menegur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bengkulu karena dinilai lamban memberikan informasi kebencanaan kepada awak media.

Teguran disampaikan Rohidin Mersyah saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) SAR Daerah, dengan tema “Menyamakan Paradigma Dalam Mengantisipasi Megathrust di Provinsi Bengkulu" di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Senin (26/9/2022).

Gubernur mengatakan saat terjadi gempa besar pada Agustus lalu, Ia banyak dihubungi awak media untuk meminta konfirmasi.

BACA JUGA:Desa Lunjuk Seluma Dihantam Banjir, Enam Rumah Terendam

Pasalnya saat itu Kepala BPBD maupun Kepala Dinas Kominfo tidak bisa dihubungi.

“Tolonglah kepada Kadis Kominfo dan BPBD, jangan ketakutan jika dihubungi media. Informasi harus cepat dan bisa diakses masyarakat. Jangan takut saat dihubungi wartawan," tegas Gubernur.

Disampaikan Gubernur, dalam penanganan kebencanaan, hal yang paling penting adalah selalu siaga 24 jam. Termasuk dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Yang paling penting itu adalah kecepatan dan ketepatan informasi," sambung Gubernur.

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Kaur Digoyang Gempa Lagi, Warga Was-was

Bengkulu sendiri masuk dalam zona ring of fire, sehingga menjadi salah satu provinsi yang rentan mengalami gempa bumi.

"Makanya sinergitas instansi pemerintahan dan organisasi yang ada sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Siaga Tim SAR Provinsi Bengkulu Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, M.Han mengatakan tujuan rakor untuk memformulasikan dan merumuskan peran masing-masing instansi dalam penanggulangan bencana.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kerugian Banjir & Tanah Longsor di Bengkulu Capai Rp151 Miliar, Jumlah Terdampak 6.726 KK

"Sehingga nanti dapat kita hasilkan suatu rencana kerja yang dapat dilaksanakan apabila terjadi kecelakaan, bencana dan kondisi membahayakan manusia saat terjadi bencana," pungkasnya. (cia)

Sumber: