Cerita Mistis Hantui Proses Perbaikan KM Sabuk Nusantara, ABK Tak Berani Dekati Kapal

Cerita Mistis Hantui Proses Perbaikan KM Sabuk Nusantara, ABK Tak Berani Dekati Kapal

TUMPENG: ABK KM Sabuk Nusantara 46 beserta aparat Desa Pasar Pino memotong tumpeng di lokasi terdamparnya kapal-rezan okto wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - KM Sabuk Nusantara 46 masih terdampar di kawasan Pantai Pino Guntung, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu.

Sudah hampir sepekan kapal ini terombang-ambing setelah mengalami kerusakan. Perbaikan terus dilakukan.

Bukannya selesai, kerusakan dirasa tak pernah selesai. Aroma mistis pun mulai menghantui. Sampai-sampai Ahad (2/10), anak buah kapal (ABK) KM Sabuk Nusantara 46 menggelar tumpengan alias jambar nasi kuning.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kapal Terdampar di Pino Guntung

Hal itu dilakukan karena para ABK KM Sabuk Nusantara 46 merasa diganggu makhluk halus. Bahkan hal itu sempat membuat para ABK tidak berani mendekati kapal yang masih terdampar di tepi pantai.

Padahal kondisi KM Sabuk Nusantara 46 semakin hari semakin rusak. Berbagai kerusakan mulai merembet akibat hantaman ombak ganas lautan Samudera Hindia.

Proses evakuasi dan perbaikan juga semakin dipersulit akibat hujan yang terus mengguyur. Akibatnya ombak semakin ganas menghantam lambung kapal yang terdampar.

“Pokoknya kalau malam, situasi di situ (lokasi kapal terdampar) sangat tidak mengenakkan. Makanya kami fokus perbaikan di siang hari saja,” beber Jefri.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kapal Terdampar 19 Penumpang Selamat

Teknisi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Jakarta, Jefri, menyebut beberapa komponen yang awalnya tidak mengalami rusak, kini mulai mengalami kerusakan.

“Saat terdampar, kapal ini belum rusak. Namun makin ke sini kondisinya terus menurun, beberapa komponen kapal rusak akibat dihantam ombak dan terkena batu karang. ABK juga merasa takut, karena saat evakuasi itu mereka sempat diganggu makhluk gaib,” ujarnya.

Entah makhluk seperti apa yang mengganggu para ABK, namun hal tersebut membuat para ABK KM Nusantara 46 menggelar tumpengan untuk meminta doa agar kondisi kapal tidak semakin rusak dan proses perbaikan dapat cepat selesai.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kapal Terdampar di Pino Guntung Ternyata Dihantam Badai

Selain itu tentunya untuk menghindarkan berbagai gangguan dari makhluk tak kasat mata lainnya.

Namun keluhan para ABK KM Sabuk Nusantara mendapat respon dari Kades Pasar Pino, Ivan Sawito, S.Farm.

Kades mengaku proses jambar ini atas permintaan kru kapal. Mereka hanya membantu menyiapkan nasi jambar.

“Betul ada masak tumpeng bersama para ABK dan pihak PT. Pelni di lokasi kapal terdampar. Ini sekaligus berdoa agar proses evakuasi berjalan lancar,” tegas Kades.

BACA JUGA:Lambung KM Sabuk Nusantara yang Terdampar di Perairan Bengkulu Jebol, Air Mulai Masuk ke Dek Kapal

Sayangnya, Kades enggan membeberkan prosesi jambar yang digelar. Ivan beralasan mereka hanya membantu sesuai permintaan kru kapal.

“Mungkin (masalah jambar, red) bisa langsung tanya ke pusat informasi Pelni atau pihak kapal. Karena kami mendampingi saja,” demikian Kades. (rzn)

Sumber: