Pemerintah Fokuskan 20 Komoditas Pangan

Pemerintah Fokuskan 20 Komoditas Pangan

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi didampingi Wabup H.Rifa'i Tajudin bersama kepala OPD teknis saat mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah bersama Mendagri, Senin (24/10/2022).-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka inflasi atau kenaikan harga di setiap daerah termasuk di Kabupaten BENGKULU SELATAN (BS).

Bahkan, Pemerintah pusat melalui Kemendagri RI kemarin (24/10/2022) melakukan rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi bersama seluruh Pemerintah daerah secara virtual.

Dalam rakor tersebut, diketahui inflasi bahan pangan cenderung terus memberikan andil inflasi, serta sesuai gerakan nasional pengendalian inflasi pangan maka ditetapkan 20 komoditas bahan pangan yang akan dijadikan patokan kinerja pengendaian inflasi Tim Pengendali inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID).

Bupati BS, Gusnan Mulyadi mengatakan, inflasi merupakan salah satu isu global dan menjadi konsentrasi seluruh dunia.

Baik karena dampak pandemi Covid-19 atau dampak yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada situasi perekonomian dunia.

Seusai petunjuk Mendagri H. Muhammad Tito Karnavian, dalam rakor tadi, maka setidaknya ada 20 komoditas bahan pangan yang akan jadi prioritas penanganan inflasi.

Karena itu, lanjut Gusnan, sejalan dengan inflasi bahan pangan yang cenderung terus memberikan andil inflasi sehingga Pemkab BS harus siap melakukan pemantauan di lapangan.

Karena, ke-20 bahan pangan yang dimaksud mulai dari beras, telor ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, gula pasir, garam, minyak goreng, ikan segar dan sebagainya.

Bahan-bahan pokok tersebut harus jadi prioritas pantauan untuk menekan lajunya inflasi di penjuru negeri ini termasuk di BS.

"Ya, sesuai instruksi pak Menteri, kita akan fokus pada 20 komoditas bahan pangan untuk menekan inflasi, termasuk kedepan akan selalu dipantau jangan sampai komoditas ini mempengaruhi inflasi, termasuk dengan langka Pemkab BS menggelar pasar murah nantinya akan memperhatikan komditas tersebut," tutur Gusnan.

lanjut Gusnan, sesuai data BPS, dalam sebaran data inflasi pada September 2022 bahwa wilayah Sumatera yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Padang sebesar 8,54 persen.

Hal tersebut merupakan salah satu rekomendasi kebijakan yang diberikan oleh BPS dalam rakor pengendalian inflasi daerah tersebut.

"Dengan kerjasama seluruh elemen, mudah-mudahan inflasi dapat diatasi dan harga kembali' normal sebagai mana mestinya," harap Gusnan. (one)

Sumber: