Kencing dan Kotoran Kucing Tidak Najis? Simak Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Kencing dan Kotoran Kucing Tidak Najis? Simak Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Keutamaan Shalat Dhuha menurut Ustadz Adi Hidayat-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Ceramah seorang ustadz di media sosial yang menyatakan kencing dan kotoran kucing tidak najis alias suci viral di media sosial.

Tidak sedikit yang meragukan pernyataan tersebut.

Sampai-sampai, Ustadz Adi Hidayat pun ditanya apakah benar benar kecing dan kotoran kucing tidak najis.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Ungkap Momen Tepat Untuk Berdoa Dalam Shalat, Jarak Allah SWT Sangatlah Dekat

Pertanyaan itu diajukan para jemaah dalam majelis Ustadz Adi Hidayat.

"Saya belum menemukan ulama yang menyebutkan bahwa kotoran kucing suci.

Hadits-hadits yang membahas masalah kucing tidak menyebutkan kotorannya yang suci, melainkan air liurnya," jawab Ustadz Adi Hidayat yang kerap disingkat UAH ini.

BACA JUGA:Mengapa Shalat Sunnah Ba'diyah Ashar dan Subuh Dilarang Dikerjakan?

Menurut UAH, ,hadits yang disampaikan oleh ustadz tersebut benar. Hanya saja cara memahaminya keliru.

Kekeliruan tersebut bermula dari dua hal

Pertama jelas UAH, hadits tersebut tidak dibaca dengan menggunakan ilmu hadits.

Dalam memahami hadits, selain melihat bahasa teks hadits, juga harus melihat asbabul wurudnya.

BACA JUGA:9 Ciri Anak Membawa Rezeki Bagi Orang Tua, Diantaranya Rajin Shalat

Hadits kucing yang marak diperbincangkan tersebut setidaknya ada di kitab Sunan Abu Dawud nomor 75, di Sunan An-Nasa’i Nomor 68, dan di Sunan Tirmidzi Nomor 92.

Semuanya merujuk pada sahabat Qotadah. Dimana lanjut UAH, bermula ketika Qotadah bekunjung ke rumah anaknya.

Ketika berwudhu, menantunya keheranan. Karena air yang digunakan adalah bekas minum kucing.

BACA JUGA:Akhir Zaman! Nabi Isa Turun Pada Waktu Shalat Subuh, Ini Lokasi yang Dipercaya

Qotadah berkata, “Apa yang membuatmu heran? Saya pernah mendengar Rasullullah bersabda: “Sesungguhnya kucing itu tidak najis. Karena ia adalah hewan yang selalu bersama dengan kita.”

Artinya tegas Ustadz Adi Hidayat, hadits tersebut merujuk pada air liur kucing, bukan pada kotorannya.

Sumber: