Nelayan Peburu Benur di Kaur Merana, Harga Jual Benur Turun Drastis hingga 70 Persen
Harga Benur di Kaur, Bengkulu Anjlok-istimewa-raselnews.com
KAUR, RASELNEWS.COM - Para nelayan penangkap Benih Bening Lobster (BBL) alias benur di Kabupaten Kaur merana.
Sejak dua hari terakhir harga benur anjlok drastis hingga 70 persen. Dari harga sebelumnya Rp5 ribu perekor, saat ini tinggal Rp1.500 perekor.
"Hari ini harga benur turun. Tinggal Rp 1.500 per ekor. Selama ini bertahan diharga Rp5 ribu perekor. Dulu pernah satu ekor berharga Rp10 ribu," jelas salah seorang nelayan penangkap benur di Pelabuhan Linau Kecamatan Maje.
BACA JUGA:Miris, Jumlah Murid di SDN 67 Seluma Sama dengan Jumlah Gurunya, Krisis Murid Sudah Berlangsung Lama
BACA JUGA:Main Judi Slot Saat Rapat, Cinta Mega Dipecat dari Anggota DPRD DKI Jakarta, PDIP Siapkan Pengganti
Penjelasan serupa disampaikan nelayan dari Pelabuhan Pasar Lama Bintuhan, Pelabuhan Sekunyit Kaur Selatan dan beberapa pelabuhan lain.
Nelayan mengaku dengan anjloknya harga benur itu nelayan banyak yang pindah haluan. Namun ada juga yang masih bertahan karna sudah terlanjur mengeluarkan modal besar.
BACA JUGA:Harga Benur di Bengkulu Anjlok
BACA JUGA:Mengenal Festival Larungan di Seluma, Syukuran Di Tepi Laut, Berharap Nelayan Dapat Rezeki Melimpah
"Kami terpaksa kembali memancing dirumpon jaraknya jauh dari pelabuhan, harga benur kini murah," kata nelayan Pasar Lama.
Nelayan menduga anjoknya harga benur ini merupakan permainan pengepul. Tujuannya agar mendapat keuntungan lebih besar. Biasanya permainan harga ini terjadi pasca pengepul menjual stok benur miliknya.
BACA JUGA:Terbaik! Bank Mandiri Sabet Gelar Best Bank in Indonesia di 2023 versi Euromoney
Namun ada juga nelayan yang mengatakan penurunan harga benur ini dampak dari kebijakan larangan ekspor benur oleh pemerintah.
Sumber: nelayan kaur