Pembunuh Adik Kandung Bupati Muratara Dibekuk
Kapolda Sumsel saat melayat kediaman adik Bupati Muratara, Rabu (6/9/2023)-istimewa-sumeks.co
SUMSEL, RASELNEWS.COM - Tersangka pembunuhan Abadi alias AB (45)m adik Bupati Muratara, H Devi Suhartoni, berhasil dibekuk.
Kedua pelaku yang merupakan saudara kandung yakni Arwan (30) dan Iriansyah (35), diringkus di Dusun Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Rabu 6 September 2023.
Dilansiri sumeks.disway.id, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK membenarkan jika kedua pelaku sudah berhasil ditangkap.
BACA JUGA:Pilkades di Muratara Mencekam! Adik Kandung Bupati Tewas, 2 Rumah Dibakar
"Keduanya sudah diamankan dan masih dalam perjalanan ke Polda Sumsel," ujar Kapolda usai melayat ke rumah duka di Kota Palembang.
Kapolda melayat bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumsel, Kapolda tiba di rumah kerabat M Abadi (45) sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat tiba, Bupati Muratara Devi Suhartoni sedang salat Ashar dan sekaligus akan melakukan salat jenazah di Masjid yang persis berada di depan rumah tempat korban disemayamkan.
Sementara itu, istri korban belum tiba di Palembang dan masih menunggu transit di Jakarta dari penerbangan asal Lombok.
BACA JUGA:Pembunuh Adik Bupati Muratara Ternyata 2 Saudara Kandung, Kini Diburu Polisi
Diketahui, adik Bupati Muratara itu dianiaya hingga tewas pada Selasa (5/9/2023) malam.
Kedua pelaku merupakan warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara.
Pasca kejadian, rumah pelaku diamuk massa hingga dibakar.
Awalnya, peristiwa itu diduga terkait Pilkades. Namun informasi lain, keributan diduga kuat dipicu terkait pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat di perusahaan migas.
Sebelum peristiwa terjadi, korban AB menggelar rapat di rumah Pandit, salah seorang warga Desa Belani.
BACA JUGA:Bukan Perkara Pilkades, Ini Motif dan Kronologis Pembunuhan Adik Bupati Muratara
Rapat ini dihadiri oleh Camat Rawas Ilir Husen, PJ Kades Belani Paisol, Pol PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, korban Abadi dan Deki.
Selain itu hadir pula warga yakni Sandy, Erwin, Toni, Edi, Sumarta, Pandit, dan Akim, serta beberapa orang lainnya.
Diduga, mereka ingin mengambil alih pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat, yang sebelumnya menjadi tugas pelaku Arwan dan rekan-rekannya.
Saat masih rapat, tiba-tiba datang pelaku Arwan dan mencoba masuk ke rumah Pandit.
Sumber: