Rezeki Sulit Hutang Banyak, Ustadz Abdul Somad Ungkap Penyebabnya

RASELNEWS.COM - Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seseorang menginginkan agar dilimpahkan rezeki berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Namun sayangnya, untuk memenuhi kebutuhannya banyak orang yang terjerumus pada hutang yang berdampak rezeki seret.

Saking terlilit banyaknya hutang, seseorang akan menempuh jalur yang diharamkan Allah SWT.

BACA JUGA:Syekh Ali Jaber Saran Amalkan Dzikir Ini Setiap Hari Agar Rezeki Dimudahkan

Persoalan hutang juga dapat berdampak pada keretakan rumah tangga pasangan suami istri.

Lalu apa penyebab ini semua? Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) tentang penyebab rezeki sulit yang mengakibatkan hutang sulit lunas.

Dilansir kanal YouTube Ngaji Asyik, Ustadz Abdul Somad menjelaskan jika Allah SWT sudah menetapkan rezeki yang ada di tiap-tiap hambanya.

BACA JUGA:Setia dan Mudah Rezeki, Pria Tanggal Lahir Ini Jadi Idaman Wanita, Benar Ngak Sih?

Hanya saja, rezeki yang sudah ditetapkan seringkali telah diubah oleh seseorang.

“Allah tidak mengubah rezeki tersebut, siapa yang mengubahnya? Kita sendiri karena perbuatan maksiat,” ujarnya

Menurut pria yang disapa UAS ini, dalam Alquran sudah dijelaskan yang artinya "Kalaulah penduduk suatu negeri itu beriman, takut kepada Allah, kami bukakan barokat dari langit dari bumi manakala mereka dustakan ayat kami, manakala mereka sunyikan masjid kami, manakala mereka biarkan anak-anak yatim kami, kami cabut barokah"

BACA JUGA:Setia dan Mudah Rezeki, Pria Tanggal Lahir Ini Jadi Idaman Wanita, Benar Ngak Sih?

Hanya saja, penyebab rezeki tersereta, karena seseorang tidak memperhatikan anak yatim dan membiarkan mereka hidup dalam kesusahan

Bukan hanya itu saja, penyebab lainnya adalah manusia tidak melangkah ke masjid dan menyebabkan tempat ibadah menjadi kosong.

“Engkau sanggup membeli kereta yang mewah, sanggup membeli rumah yang besar sedangkan anak fakir miskin tak makan,” tegas UAS.

BACA JUGA:6 Jenis Burung Pembawa Rezeki dan Petaka, Mitos atau Fakta?

“Kamu tidak beriman kata Nabi, sampai kau sayang kepada saudaramu seiman sampai sayang seperti pada diri sendiri,” sambung UAS.(red)

Sumber: