Kabar Baik Pelaku UMKM, TikTok dan Tokopedia Jalin Kerjsama

Kabar Baik Pelaku UMKM, TikTok dan Tokopedia Jalin Kerjsama

TikTok dan Tokopedia Jalin Kerjsama, Shopee Mulai Ketar Ketir-istimewa-tokopedia.com

RASELNEWS.COM - Informasi TikTok menjalin kerjasama dengan Tokopedia mulai menguat. Bahkan informasinya kesepakatan kerjasama ini akan dilakukan minggu ini.

Menurut laporan DealStreetAsia Rabu (6/12/2023), percakapan antara ByteDance, perusahaan induk TikTok, dan Tokopedia berada di tahap akhir.

Kabar ini tentunya bakal disambut baik pelaku UMKM. Sebab, kerjasama strategis ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, dengan sasaran pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.

BACA JUGA:Mulai Jalin Komunikasi e-Commerce Lokal, TikTok Shop Siap Dibuka Kembali

Rencananya, TikTok akan mengakuisisi saham minoritas di Tokopedia, yang kemudian akan ditingkatkan secara bertahap hingga menjadi mayoritas.

Meskipun awalnya ByteDance ingin memiliki 10% saham, GoTo mendorong mereka untuk mengambil kendali dengan 50% saham dan mengelola operasi e-commerce tersebut.

Namun, diskusi masih berlangsung, dan kesepakatan mungkin mengalami perubahan.

Baik pihak GoTo maupun TikTok belum memberikan komentar terkait rumor ini.

BACA JUGA:TikTok Gandeng GoTo, Tanda TikTok Shop Kembali Buka di Indonesia?

Sebelumnya, laporan dari Bloomberg menyebutkan kemungkinan adanya pembentukan joint venture antara GoTo (Gojek Tokopedia) dan TikTok.

Kesepakatan tersebut juga melibatkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan platform e-commerce baru, yang dapat menciptakan dinamika baru di pasar e-commerce Indonesia.

BACA JUGA:TikTok Shop Ditutup! Mendag Saran Pindah ke Platform Lain, Teten Masduki Nilai Pedagang Tidak Dirugikan

CEO Momentum Works, Jianggan Li, menyoroti pertumbuhan nilai transaksi bruto (GMV) e-commerse yang hanya tumbuh 5% secara tahunan dan 11,2% secara kuartalan selama kuartal III.

Pertumbuhan yang kurang memuaskan ini disebabkan oleh upaya e-commerse dalam mempertahankan pangsa pasarnya dalam bersaing dengan TikTok.

Meskipun penutupan TikTok Shop di Indonesia pada 4 Oktober tidak berdampak besar, e-commerse mungkin tetap waspada terhadap kemungkinan TikTok Shop kembali.

CEO Sea Group, Forrest Li, menegaskan tekad perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis e-commerce,  dengan fokus pada investasi untuk memperluas pangsa pasar.

BACA JUGA:Jangan Cuma Scrool-Scrool aja, Empat Cara Ini Bisa Hasilkan Puluhan Juta Di TikTok, Boleh Dicoba Nih..!

Sea Group melihat potensi yang besar dalam membangun ekosistem konten e-commerce secara efisien, terutama melalui live streaming.

Dengan langkah-langkah ini, baik TikTok berusaha untuk berinovasi dan meningkatkan daya saing mereka di pasar e-commerce yang semakin kompetitif.

Perkembangan selanjutnya dari kedua belah pihak sangat dinantikan untuk melihat bagaimana dinamika industri e-commerce Indonesia akan berubah dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Mau Kontenmu FYP ? Ini 7 Trik Agar Viewers Tiktok Meningkat Pesat

Demikianlah informasi terkini mengenai gabungan TikTok dengan Tokopedia, yang merupakan tantangan bagi pertumbuhan ekosistem e-commerce. (red)

Sumber: