Gerhana Matahari Total dan Komet Setan Bakal Terjadi Jelang Lebaran

Gerhana Matahari Total dan Komet Setan Bakal Terjadi Jelang Lebaran

ilustrasi luar angkasa-istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM - Ada dua kejadian langka yang mungkin akan terjadi menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2024. Kejadian tersebut adalah Gerhana Matahari Total dan Komet Setan.

Gerhana Matahari Total dijadwalkan akan terjadi pada 8 April 2024. Sementara itu, Komet Setan berpotensi muncul mulai dari akhir bulan Maret hingga 8 April 2024.

Namun, kedua fenomena ini tidak akan dapat diamati di Indonesia, melainkan hanya terlihat di jalur yang membentang dari Maine hingga Texas ketika langit malam cerah.

BACA JUGA:Desa Terunik di Indonesia, Tanpa Daratan, Berada Di Tengah Danau Melintang, Menawarkan Pemandangan Nan Indah

Komet Setan pertama kali diungkapkan oleh seorang astrofotografer bernama Jan Erik Vallestad. Dalam gambarannya, terlihat sebuah bola es raksasa yang tersembunyi di dalam lingkaran gas spiral berwarna merah, hijau, dan biru di sekitar inti es komet tersebut.

Spiral di dalam Komet Setan menyerupai simbol yin. Ini disebabkan oleh arus komet yang disebut cryomagma, di mana arus tersebut berputar dan membentuk rotasi penuh dalam dua pekan.

Nama "Komet Setan" diberikan pada akhir tahun sebelumnya ketika sebuah foto yang diambil oleh seorang astrofotografer menunjukkan semburan api yang menyerupai bentuk tanduk.

Komet ini sebenarnya dikenal dengan nama 12P/Pons-Brooks, namun dikenal dengan julukan "Komet Setan". Gambar terbaru yang diambil oleh Vallestad dari Norwegia memberikan gambaran yang lebih rinci tentang Pons-Brooks ketika objek luar angkasa tersebut mendekati Matahari.

BACA JUGA:7 Ritual Pernikahan Unik dan Aneh di Dunia, Satu Ada di Indonesia

Vallestad menjelaskan bahwa sebagian besar astronom biasanya memusatkan perhatian pada ekor komet yang semakin panjang setiap malam. Namun, Vallestad memilih untuk fokus pada inti komet.

"Saya hanya fokus pada inti komet, mengabaikan hampir semua hal lainnya. Banyak astronom percaya bahwa ledakan komet adalah tanda aktivitas kriovolkanik. Jadi, ini mungkin merupakan bukti tambahan terkait hal tersebut," ungkap Vallestad seperti yang dilansir oleh Daily Mail Jumat, 29 Maret 2024.

Komet Setan memiliki diameter sekitar 16 kilometer. Puncak api yang dihasilkannya menyerupai gunung berapi yang menghasilkan cahaya 100 kali lebih terang dari biasanya ketika mendekati Matahari.

Saat ini, Pons-Brooks hanya dapat diamati dengan menggunakan teleskop, teropong, atau melalui foto eksposur panjang menuju konstelasi Pisces di sore hari.

BACA JUGA:12 Pekerjaan dengan Gaji Dua Digit, Mahasiswa Teknik dan Komunikasi Pasti Tersenyum!

Dalam beberapa minggu mendatang, Komet Setan akan bergeser ke arah konstelasi Aries. Ketika mencapai puncak terangnya, Komet Setan akan menjadi sangat cerah sehingga dapat diamati tanpa menggunakan teleskop.

"Peningkatan kecerahan Komet Setan mungkin disebabkan oleh es yang mulai merasakan panas Matahari untuk pertama kalinya, kemudian berubah menjadi fase gas dan keluar dari inti, membawa debu atau es lain bersamanya," jelas Lori Feaga, seorang profesor yang mempelajari komet di University of Maryland.

Pons-Brooks pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Prancis bernama Jean-Louis Pons pada tahun 1812, dan kemudian pada tahun 1883 oleh William Brooks. Namun, beberapa astronom berpendapat bahwa ada bukti bahwa komet ini telah terlihat sejak tahun 1385.

BACA JUGA:Fakta Unik Ikan Gabus: Hama di Amerika, Berguna di Indonesia, Berikut Kandungan Gizinya

Komet ini terakhir kali terlihat 71 tahun yang lalu, ketika Komet Setan melintasi dekat dengan Matahari dan dapat diamati di Belahan Bumi Utara. (and)

Sumber: