Suku Enggano Bengkulu Disebut-sebut Leluhur Mesir Kuno, Benarkah?
Tanah Leluhur Mesir Kuno Ternyata Di Bengkulu -Istimewa-Tangkapan Layar Youtube Makna Masa
RASELNEWS.COM - Meskipun tidak ada petunjuk pasti mengenai letak geografis Nusantara dalam catatan-catatan Mesir kuno, penelitian menunjukkan bahwa ekspedisi dagang ke Nusantara berangkat dari Laut Merah menuju ke arah Timur, melayari Samudra Hindia.
Flora, fauna, dan komoditas perdagangan dari Nusantara, termasuk kemenyan, kayu Eboni, gading, kayu manis, dan senjata, digambarkan dalam catatan-catatan Mesir kuno.
Dengan banyaknya bukti yang menguatkan, dapat disimpulkan bahwa tanah asal bangsa Mesir adalah di Sumatera, tepatnya di Bengkulu, dan kemungkinan besar di Pulau Enggano.
Ratu Hatshepsut, seorang wanita yang memerintah Mesir kuno, adalah Firaun wanita dengan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah.
BACA JUGA:Gaya Modifikasi Japstyle Memikat Hati, Begini Sejarah dan Rekomendasi Motor yang Cocok Dimodifikasi
Selama 20 tahun pada abad ke-15 sebelum Masehi, ia berhasil memerintah Mesir.
Namun, selain keberhasilannya dalam memerintah, Hatshepsut juga membuka hubungan antara Mesir kuno dan Nusantara.
Relief dan catatan di dinding kuil yang dibangunnya mengindikasikan bahwa leluhur Mesir berasal dari tanah Nusantara, sebuah fakta sejarah yang belum pernah terungkap sebelumnya.
BACA JUGA:Seleksi CPNS dan PPPK Tahun 2024: Kementerian Agama Buka Formasi 110.553 ASN
Bagaimana hubungan Mesir kuno dengan tanah Nusantara?
Apa bukti yang menegaskan bahwa Nusantara adalah tanah leluhur bangsa Mesir kuno?
Tanah para dewa, sebuah sejarah peradaban Mesir Kuno, tercatat sebagai salah satu yang tertua di dunia.
Peradaban ini telah memiliki kebudayaan maju, bahkan sebelum peradaban Yunani dan Romawi.
Sumber: youtube makna masa