Mata Pelajaran AI dan Coding Akan Dimasukan dalam Kurikulum SD dan SMP
Mata Pelajaran AI dan Coding Akan Dimasukan Dalam Kurikulum SD dan SMP-Istimewa-IST, Dokumen
RASELNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendukung rencana memasukkan mata pelajaran coding ke dalam kurikulum sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Meutya menyatakan kesiapannya untuk membantu menyiapkan modul terkait coding guna meningkatkan literasi digital di kalangan siswa.
Menurutnya, gagasan memasukkan coding sebagai mata pelajaran telah dibicarakan bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu'ti.
BACA JUGA:BAZNAS RI Buka Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus 2024, Wilayah 3T Jadi Sasaran
BACA JUGA:7 Rencana Regulasi Pendidikan Indonesia 2025-2045, Percepatan Wajib Belajar Siap Dijalankan
"Kami pada prinsipnya sudah sepakat seperti yang disampaikan Beliau, untuk menghadirkan kurikulum terkait coding," kata Meutya.
Ia menambahkan, pembahasan lebih lanjut terkait integrasi coding ke dalam kurikulum perlu melibatkan kementerian dan lembaga terkait.
“Nantinya, apakah modulnya disusun bersama Kemkomdigi atau bagaimana, itu masih perlu dibicarakan lebih lanjut,” tambahnya.
BACA JUGA:Kabar Baik, Kemendikbud Cairkan Bantuan Tunai Pendidikan Awal September 2024, Ada PIP
Sebelumnya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memperkenalkan dasar-dasar ilmu coding kepada siswa SD melalui program "Data Science for Kids" pada tahun 2022, yang mencakup pengenalan data, pemanfaatan data, serta penggunaan coding sederhana.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, juga menyampaikan rencana menambahkan mata pelajaran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah.
BACA JUGA:Formasi CPNS 2024! Pendidikan D3 ke Atas Ada Syarat Tambahan, Cum Laude Khusus Akreditasi A
“Sebagai bocoran resmi dari kami, mata pelajaran IA dan coding akan ditambahkan dalam pembaruan kurikulum nantinya.
Namun, nantinya akan menjadi pilihan sekolah - sekolah yang siap untuk melaksanakannya," kata Mu'ti. (**)
Sumber: