Dokter Ini Tekankan Pemahaman Penggunaan Kosmetik
Dokter Peringatkan Bahaya Dermaroller dan Merkuri pada Kosmetik-Istimewa-IST, Dokumen
RASELNEWS.COM - Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi, DR. Dr. Muji Iswanty, SH, MH, SpDVE, Subsp.Ven, M.Kes, C.Med, FINSDV, FISQua, mengingatkan tentang potensi bahaya penggunaan dermaroller dan kosmetik yang mengandung merkuri, terutama jika tidak digunakan oleh tenaga profesional yang kompeten.
"Praktik ini menjadi berbahaya ketika dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian. Semua prosedur estetika memiliki standar yang harus dipatuhi," kata Dr. Muji dalam sebuah webinar yang digelar pada Jumat.
BACA JUGA:Masih Dijual di Pasaran, BPOM Sebut 13 Produk Kosmetik Ini Ilegal dan Mengandung Merkuri
BACA JUGA:BPOM Sita Ratusan Ribu Produk Kosmetik Ilegal di Pasaran, Waspada!
Ia menekankan pentingnya pemahaman masyarakat sebelum menggunakan kosmetik atau menjalani perawatan tertentu.
Kosmetik menurut adalah produk untuk membersihkan, memelihara, atau mempercantik tubuh, mulai dari krim wajah hingga deodorant.
Namun, tren saat ini menunjukkan banyak orang beralih ke perawatan intensif seperti dermaroller tanpa menyadari risikonya.
BACA JUGA: Catat! BPOM Temukan 8 Obat Tradisional dan Suplemen, Serta 4 Kosmetik Berbahaya, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Anda Menggunakan 13 Kosmetik Ini? Buang Sekarang! BPOM: Mengandung Merkuri, Berisiko Kanker Kulit
Dermaroller adalah alat dengan jarum-jarum halus yang dirancang untuk merangsang produksi kolagen, terutama untuk mengatasi bekas jerawat.
Meskipun efektif, prosedur ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kulit. "Apabila penggunannya dilakukan dengan cara tidak tepat, akan mengakibatkan infeksi atau kerusakan pada kulit," ujarnya.
Selain itu, Dr. Muji juga menyoroti risiko bahan berbahaya dalam kosmetik, seperti merkuri dan hidrokuinon, yang sering ditemukan dalam krim pemutih ilegal. Merkuri, dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sistem saraf dan hormon, sebab ini sebagai logam berat.
BACA JUGA:Mulai Hari Ini, Obat-obatan dan Kosmetik Wajib Bersertifikat Halal
Bahkan, penggunaannya berlebihan dapat menyebabkan kulit gelap, alergi, hingga gangguan mental.
Produk-produk berbahaya ini sering dijual dengan harga murah dan menjanjikan hasil instan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama kepolisian telah mengambil tindakan tegas terhadap produsen kosmetik ilegal.
Di Sulawesi Selatan, misalnya, beberapa produk terbukti mengandung merkuri setelah diuji oleh BPOM.
Dr. Muji mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas produk kecantikan, memastikan adanya label BPOM, serta menghindari produk dengan bau menyengat atau kemasan tidak rapi.
BACA JUGA:Perbedaan Kebutuhan Perawatan Kulit Pria dan Wanita Menurut Pakar
Sumber: