TBS Membludak, Harga Turun, RAM Tutup

TBS Membludak, Harga Turun, RAM Tutup

ANTREAN: Antrean truk pengangkut sawit di area pabrik kelapa sawit di Bengkulu Selatan-sugio aza putra-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Suplai tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik CPO di Bengkulu Selatan kembali membludak. Bahkan antrean kendaraan di pabrik bisa mencapai tiga hari. Meningkatnya suplai TBS sawit ke pabrik disebabkan karena petani kelapa sawit sudah mulai panen pasca harga yang beranjak naik.

Akibat suplai TBS yang membludak, harga TBS sawit dipabrik yang sebelumnya bergeliat naik kembali turun. Di PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) yang berada Kecamatan Kedurang Ilir, harga sebelumnya Rp1.080 per kg, kemarin (24/7) turun Rp100 menjadi Rp980 per kg. Di PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang berada di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya juga sama. Harga sebelumnya Rp.150 per kg turun menjadi Rp1.080.

Humas PT. BSL, Idius Safari, SH membenarkan, jika pasokan TSB sawit dari petani dan pengepul kembali meningkat. Meningkatnya pasokan TBS ini karena petani kembali panen setelah sempat mogok panen akibat harga yang rendah.

“Buah sudah banyak lagi, bahkan antrean sudah panjang lagi. Ini karena petani mulai panen setelah harga TBS naik,” kata Idius.

Mengenai turunnya harga TBS, lanjut Idius bukan karena suplai buah dari petani meningkat. Tapi karena ada pergerakan harga CPO. “Harga turun bukan karena buah banyak, tapi karena harga CPO turun, sehingga harga pembelian TBS juga turun,” sambung Idius.

Akibat membludaknya TBS sawit dan harga yang belum stabil membuat sejumlah pengepul atau pemilik RAM sawit memilih tutup. Mereka berhenti menerima TBS dari petani akibat sudah terlalu banyak TBS yang diterima.

“Terpaksa setop dulu beli TBS dari petani, soalnya sudah banyak TBS yang menumpuk, sementara antrean di pabrik sangat panjang, bisa sampai tiga hari. Takutnya kalau tetap beli TBS dari petani, buah busuk sebelum sempat dijual ke pabrik,” ujar Dedet, salah seorang pemilik RAM di Pino Raya.

Pemilik RAM akan melihat perkembangan penjualan TBS di pabrik. Jika penjualan TBS sudah lancar maka akan membuka pembelian TBS dari petani. Sementara harganya akan disesuaikan dengan harga yang ditetapkan pabrik. (yoh)

 

Sumber: