Viral, 4 Rekaman VCS 'Lato-lato' Beredar Luas di Masyarakat Kaur, Pemeran Perempuan Diduga Aparatur Desa

Viral, 4 Rekaman VCS 'Lato-lato' Beredar Luas di Masyarakat Kaur, Pemeran Perempuan Diduga Aparatur Desa

Screen shot VCS perempuan yang diduga perangkat desa di Kabupaten Kaur-istimewa-raselnews.com

KAUR, RASELNEWS.COM  - Video berbau pornografi dalam bentuk rekaman video call sex (VCS) beredar luas di Kabupaten Kaur.

Tak tanggung-tanggung, 4 video yang diberi judul “lato-lato” itu terus dibagikan melalu aplikasi percakapan messenger dan Whatsapp.

Info yang beredar di masyarakat, pemeran perempuan diduga merupakan salah seorang aparatur desa di Kabupaten Kaur.

Sedangkan si pria yang menjadi “rekanan” dalam video call sex (VCS) tersebut belum diketahui identitasnya.

Video 'lato-lato' pertama berdurasi 2 menit 36 detik. Sedangkan video kedua berdurasi 3 menit 21 detik.

Sementara video ketiga berdurasi 2 menit 59 detik. Video rekaman VCS yang terakhir berdurasi tiga menit 1 detik.

Dalam video "lato-lato" terlihat seorang perempuan aparatur desa yang melayani panggilan video seorang laki-laki sembari memperlihatkan (maaf) buah dada dan alat vital lelaki.

Diduga video tersebut sengaja direkam oleh si pria.

Namun tidak diketahui apakah video perempuan yang diduga aparatur desa tersebut adalah jebakan pemerasan atau benar-benar video pasangan yang sedang kasmaran.

Waka II DPRD Kaur Alfen Syah sangat menyayangkan banyaknya rekaman VCS yang beredar di masyarakat.

Ia meminta masyarakat untuk tidak terus menyebarkan video tersebut karena dapat merusak mental dan psikologi, khususnya kalangan remaja.

“Bijaklah bermedsos. Jangan malah ikut turut menyimpan dan menyebarkan. Penegak hukum diharapkan dapat mengusut pelaku dalam video yang beredar tersebut," ujar Alfen.

Terpisah, Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman SIK, MIK, MSc disampaikan Kasat Reskrim AKP Jonni Manurung SH mengaku belum menerima laporan terkait beredarnya VCS "lato-lato" yang viral di tengah masyarakat.

Dia meminta warga yang merasa dirugikan atau ada indikasi pemerasan dari beredarnya video tersebut dapat melapor ke Polres Kaur.

Sumber: