PASAR MANNA – Buruknya cuaca yang melanda wilayah perairan BS, membuat ratusan nelayan Pasar Bawah sudah tiga bulan ini banyak yang tidak melaut. Akibatnya, harga ikan laut di BS mengalami kenaikan. Lantaran hasil tangkapan ikan nelayan sepi.
Ini dibenarkan Kepala UPTD PPI Bengkulu Selatan, Budi Hartono. Kepada Rasel, Budi mengaku hanya beberapa nelayan saja yang nekat melaut. “Sudah tiga bulan ini nelayan tidak berani melaut, cuaca sedang ekstrim. Ada yang nekat melaut, paling satu dua perahu saja. Itupun hasilnya tidak banyak,” kata Budi. Dikatakannya, harga ikan laut kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Lantaran ikan laut hasil tangkapan nelayan lokal sangat minim. Akibatnya, ikan dari luar BS seperti Kota Bengkulu dan Lampung masuk ke BS. “Yang dilelang ini, bukan ikan lokal. Tapi banyak dari Bengkulu dan Lampung. Bahkan ada yang dari Jakarta. Harga ikan naik, ikan Mayung (Gaguak) dipelelangan ini sampai dua kali lipat dari harga normal,” kata Budi. Terpisah, Yahun (42), salah satu nelayan Pantai Pasar Bawah mengakui, sudah tiga bulan terakhir tidak turun melaut di karenakan cuaca buruk dan gelombang air yang tinggi. Cuaca ekstrem ini juga di sertai musim ikan yang masih sedikit, “Sudah tiga bulan terakhir saya tidak turun melaut karena cuaca yang buruk, walaupun dipaksakan melaut selain akan membahayakan keselamatan dan tidak akan mendapat banyak ikan karena belum musim ikan banyak pada cuaca seperti ini,” tutup Yahun. Sembari menunggu cuaca kembali normal. Sejumlah nelayan BS ada yang beralih mencari pekerjaan lain, dan ada juga yang memperbaiki perahu dan jaring mereka. (mg1)Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut Naik
Kamis 23-09-2021,13:50 WIB
Editor : rasel03
Kategori :