KOTA MANNA - Manajemen RSHD Manna mengajukan anggaran sekitar Rp 3 miliar di RAPBD-P tahun ini untuk membayar utang. Rumah sakit milik daerah itu terancam bangkrut karena terlilit utang. Karenanya manajemen RSHD Manna sangat berharap DPRD dan TAPD mendukung pengalokasian anggaran tersebut untuk menyelematkan “nyawa” rumah sakit.
Ketua Komisi III DPRD BS, Holman, SE mengatakan, penganggaran untuk membayar utang RSHD Manna belum dibahas. Sebab proses pembahasan RAPBD-P masih tahap pembahasan pendapatan dan belanja secara umum. “Soal usulan rumah sakit yang meminta penambahan anggaran untuk membayar utang, itu belum dibahas. Tahapan pembahasan RAPBD-P masih secara global melihat kondisi belanja dan pendapatan,” ujar Holman. Dikatakan Holman, untuk mengalokasikan pembayaran utang RSHD Manna, pihaknya akan melihat jumlah pasti atau jumlah real. Hal itu untuk memastikan tidak ada modus atau kepentingan dibalik usulan anggaran membayar utang. “Pada proses pembahasan nanti, kami minta jumlah pastinya. Hitunganya secara rinci, sehingga kebutuhan untuk pembayaran utang benar-benar jelas,” sambung Holman. Sebelumnyua manajemen RSHD Manna pernah menyampaikan ke DPRD BS kondisi keuangan yang kritis bahkan terancam bangkrut akibat pandemi Covid-19. Pendapatan dan pengeluaran tidak berimbang, akibatnya RSHD Manna “dililit” utang. RSHD Manna membutuhkan suntikan keuangan dari Pemda sekitar Rp 3 miliar. Piutang rumah sakit yang belum tertagih dalam tahun ini sekitar Rp 3,6 miliar. Salah satunya bersumber dari klaim BPJS Covid. Namun hutang rumah sakit mencapai Rp 6 miliar,sehingga ada defisit sekitar Rp 3 miliar agar keuangan stabil. Salah satu item utang yang wajib dibayar adalah pembelian obat. (yoh)Dewan Ingin Jumlah Pasti Utang RSHD
Sabtu 25-09-2021,10:39 WIB
Editor : Rasel01
Kategori :