BENGKULU - Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus digenjot pemerintah pusat, salah satunya Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) non tunai maupun sembako untuk masyarakat. Anggota DPR RI M. Soleh menyebut, saat ini asih ditemukan persoalan seputar penyaluran bansos. Mulai dari data, validasinya, hingga kualitas bantuan yang diserahkan ke penerima manfaat. “Penyaluran bansos masih terdapat kendala dan mesti diselesaikan secara bersama,” kata M Soleh, Minggu (3/10).
Dia mencontohkan, masih ada bantuan yang hanya berisi beras dan telur, padahal dalam regulasi diatur barang yang diberikan harus barang yang mengandung karbohidrat, protein hewani nabati, mineral dan sebagainya. Untuk itu, pihaknya bersama anggota komisi 8 DPR RI lainnya akan mengawasi terkait penyaluran bantuan sosial ini dan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi. Pengawasan ini dilakukan agar tidak ada permainan, atau penyelewengan dalam proses penyaluran bantuan sosial ini. “Kasihan, masyarakat sudah susah jangan dibuat tambah susah,” katanya. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, berdasarkan evaluasi terakhir, untuk penyaluran bansos di mencapai prestasi yang membanggakan baik bansos pangan nontunai ataupun bansos sembako. “Pendamping memiliki peran penting dalam menjalankan program ini, agar bantaun tepat sasaran,” pungkasnya. (cia)Penyaluran Bansos Masih Jadi Kendala Data
Senin 04-10-2021,08:36 WIB
Editor : Rasel01
Kategori :