RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkulu Selata (BS) menjadi tugas bersama.
Terkait hal ini, Kepala Deputi Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Nopian Andusti, MT mendatangi Kabupaten BS, Kamis kemarin (28/7). Kedatangan Kepala Deputi KSKP BKKBN RI disambut Wabup BS, H.Rifai Tajuddin yang tujuan kedatanganya ini tidak lain untuk melakukan audiensi dan rekonsiliasi percepatan penurunan stunting bersama jajaran Pemkab BS.Disampaikan Kepala Deputi KSPK BKKBN RI, Nopian Andusti, gerakan pencegahan stunting itu sangat penting dilakukan. Sebab, kondisi stunting merupakan momok bagi Bangsa Indonesia yang ditakuti dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi, sebentar lagi Indonesia akan memasuki masa bonus demografi. Dimana, penduduk Indonesia memiliki proporsi usia produktif yang lebih besar dibanding usia non produktif. Untuk itu, menyiapkan manusia yang berkualitas akan menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan tujuan pembangunan di Indonesia termasuk di Kabupaten BS sendiri. Salah satunya adalah melalui aksi pencegahan stunting. BACA JUGA:Guru PPK di Seluma yang Protes Surat perjanjian Kerja Terancam Dipecat "Pada tahun 2045 mendatang adalah masa keemasan kita yang bertepatan dengan 100 tahun peringatan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Nah, di tahun tersebut apakah kita bisa menjadi bangsa yang kuat atau tidak. Ini tergantung dari apa yang kita lakukan pada saat ini. Oleh sebab itu, jika permasalahan stunting ini tidak kita selesaikan dari sekarang, maka itu akan menjadi beban kita di masa yang akan datang," ujar Nopian Andusti yang juga pernah menjadi pejabat eselon II dilingkungan Pemkab BS. Sependapat dengan apa yang disampaikan Kepala Deputi KSKP BKKBN RI, Wabup BS H Rifa'i Tajudin, S.Sos menyatakan, bahwa aksi mencegah stunting dilakukan melalui konvergensi penurunan stunting di Kabupaten BS. Bahkan, Kabupaten BS sendiri juga telah melakukan sinergi dan kolaborasi bersama pihak-pihak terkait dalam melakukan penanganan stunting, agar dilakukan dan menjadi tugas bersama-sama stekholder terkait. "Berbagai upaya pencegahan stunting tidak luput dari intervensi kita terhadap 1.000 hari pertama kehidupan. Ini harus menjadi perhatian mulai dari masa kandungan sampai setelah anak berumur dua tahun. Untuk percepatan penurunan stunting ini harus melalui kerjasama berbagai pihak, dan menjadi tugas bersama,” demikian Wabup. (one)