Polres Bengkulu Selatan Tangkap Bandit Asal Empat Lawang

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Polres Bengkulu Selatan (BS) menangkap pelaku pencurian sepeda motor Honda CRF milik Julian Karnidi (43), warga Jalan Pangeran Duayu Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna yang hilang pada Kamis (18/8) lalu.

Tersangka berinisial AP alias Ad (23), warga Desa Landur Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan ditangkap saat sedang berada di rumahnya, Minggu (21/8) sekitar pukul 12.01 WIB.

Penangkapan tersangka dipimpin oleh Kanit Pidum Sat Reskrim Polres BS, Ipda Dodi Heriansyah bersama Tim Totaici. Jejak tersangka tercium setelah polisi melakukan penyelidikan atas laporan yang disampaikan ke korban. Kecurigaan polisi mengarah ke tersangka.

BACA JUGA:Dua Bulan, Polres Kaur Ringkus 10 Pelaku Kriminal

Setelah mendapat informasi keberadaan tersangka, Sabtu (20/8) Kanit Pidum bersama Tim Totaici langsung bergerak ke Empat Lawang. Saat tiba di desa tempat tinggal tersangka, polisi melakukan pengintaian untuk mendeteksi keberadaan tersangka. Namun hingga dini hari keberadaan tersangka belum ditemukan.

Pukul 10.02 WIB, kemarin Tim Totaici kembali melakukan penyelidikan. Dua jam kemudian, tim melihat tersangka sedang nongkrong di tepi jalan di desa tempatnya tinggal. Kemudian tim langsung menyergap tersangka. Penangkapan menarik perhatian warga sekitar. Tersangka kemudian langsung dimasukan ke dalam mobil, serta satu unit barang bukti berupa motor Honda CRF, kemudian dibawa ke Mapolres BS.

“Saat ditangkap tersangka sempat melakukan perlawanan, tapi langsung disergap oleh anggota. Dari tangan tersangka turut diamankan satu bilah senjata tajam, serta satu unit sepeda motor. Tersangka kemudian langsung dibawa ke Mapolres,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Fajri Chaniago, STK, SIK disampaikan Kanit Pidum.

Selanjutnya, polisi akan mendalami keterangan tersangka. Sebab ada kemungkinan tersangka terlibat aksi curanmor di TKP lain di wilayah BS. “Kami masih mendalami keterangan tersangka. Soalnya ada kemungkinan tersangka beraksi tidak sendiri dan ada TKP lain,” tegas Kanit Pidum. (yoh)