BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Sempat ditetapkan darurat bencana pada 30 Agustus-5 September 2022, Jumat (9/9) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS) resmi mencabut status tersebut.
Hal itu lantaran situasi lingkungan sudah dianggap stabil dan dampak bencana alam sudah bisa diatasi.Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD BS Rendra WS, SP, mengaku pencabutan status darurat bencana di BS sudah melalui musyawarah khusus. Pihaknya sepakat untuk tidak memperpanjang status agar aktivitas masyarakat kembali normal.
“Sejatinya memang harus ada pertimbangan setelah tiga hari ketetapan status darurat bencana. Melihat kondisi di masyarakat, status darurat bencana resmi dicabut,” ungkap Rendra kepada Rasel. Ia mengaku sempat kewalahan menanggulangi dampak bencana alam beruntun yang melanda Bumi Sekundang Setungguan sepekan terakhir. Mulai dari bencana banjir, longsor, pohon tumbang hingga bencana kebakaran. "Kalau kami mau deteksi bencana, tentu tidak bisa. Makanya perlu laporan warga yang berada di titik lokasi bencana. Untuk sekarang ini, karena status darurat bencana telah dicabut, silahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa,” tegasnya. Kirim Bantuan Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) BS Ir. Iskandar Azzadin mengaku telah menyiapkan 15 ton beras bersih untuk 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana alam. Bantuan akan dikirim secara langsung dan serentak. “Proses hitung warga terdampak bencana sudah selesai. Stok 15 ton beras akan kami kirim secepatnya, agar warga terdampak bencana tetap aman bahan pokoknya,” ujar Iskandar. Ia mengaku para korban akan menerima bantuan besar 400 gram per hari. Nilai konsumsi tersebut akan ditanggulangi selama sepekan atau tujuh hari. “Dengan bantuan ini, setidaknya warga akan aman bahan pokoknya selama sepekan. Mudah-mudahan, ekonominya segera pulih dan bisa beraktivitas kembali,” pungkas Iskandar. (rzn)