BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Jalan yang menghubungkan Desa Cinto Mandi dan Telaga Dalam Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan rusak parah dan cocok untuk kubangan kerbau.
Jalan yang sebelumnya pernah diaspal lapen, saat ini sudah berlumpur dan semakin sulit dilewati kendaraan jenis apapun.
BACA JUGA:142 Desa di Bengkulu Selatan Terima Rp163.9 Miliar: Suka Maju Terbesar, Suka Nanti Diminta Sabar
Lebih lagi ketika hujan turun, kondisi jalan ini semakin ekstrem dan menyebabkan warga setempat semakin kesulitan menjangkau wilayah luar.
Sekretaris Desa Cinto Mandi Vera Istiana, SE membenarkan kondisi jalan tersebut. Kerusakan jalan penghubung Desa Cinto Mandi-Telaga Dalam sudah lama terjadi dan terkesan diabaikan pemerintah.
BACA JUGA:Temuan Kelebihan Bayar Dana Desa Belum Ditindaklanjuti Pemdes Nanti Agung
Padahal, jalan tersebut menjadi akses utama masyarakat untuk menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Entah itu mau ke kebun, mau sekolah, ke rumah sakit dan lainnya.
“Dua jalur alternatif yang bisa dilewati untuk menjangkau desa kami ini. Tapi kondisinya sama-sama rusak. Untuk jalur Telaga Dalam-Nanjungan, aksesnya sudah lebih parah rusak.
BACA JUGA:Kondisi Jalan di Desa Tri Tunggal Bakti Kecamatan Muara Sahung Mirip Kubangan
Kemudian jalur Cinto Mandi - Gunung Tiga kondisi jalannya mirip kubangan kerbau,” kata Vera.
Lantaran kondisi jalan yang sangat ekstrem, tak jarang warga luar maupun warga setempat terjatuh saat berendara di jalan itu.
BACA JUGA:Desa di Bengkulu Selatan Diminta Siapkan Cadangan Beras
Hal ini juga membuat warga setempat merasa terasingkan, karena masyarakat luar mikir dua kali jika harus masuk ke wilayah Desa Cinto Mandi ataupun Desa Telaga Dalam.
“Beratnya medan jalan yang dilewati, membuat harga barang kebutuhan pokok mahal di sini. Katakanlah itu BBM pertalite eceran yang harganya tembus Rp14 sampai Rp15 ribu per liter.