BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Program Satu Keluarga Satu Sapi atau SAKTI yang digaungkan Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi kembali tertunda.
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan sebagainya di beberapa wilayah di Indonesia menjadi alasannya.
BACA JUGA:Alhamdulillah...TPP ASN Pemprov Bengkulu Ditambah
Penundaan pengadaan bibit sapi program Sakti ini dibenarkan Wabup Bengkulu Selatan, H Rifai Tajuddin.
“Ya, sesuai perencanaan yang sudah disusun dalam rencana kerja (Renja), pengadaan sapi tahun ini belum bisa dilaksanakan lantaran beberapa ketentuan, mudah-mudahan tahun berikutnya bisa,” kata Rifai.
BACA JUGA:Giliran Pejabat Eselon III dan IV Pemrov Bengkulu Teken Perjanjian Kerja
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian BS, Edi Siswanto mengatakan, kasus PMK pada sapi belum steril.
Sehingga, sampai saat ini program satu keluarga satu sapi tetap belum bisa dilanjutkan.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Sorot Akses Menuju Cinto Mandi dan Telaga Dalam
Namun, Edi mengaku pada tahap awal dalam program ini, sudah ada 18 ekor sapi yang dibagikan ke masyarakat sebagai percontohan.
Sedangkan, untuk 2023 ini, program tersebut dipastikan masih tertunda.
BACA JUGA:Pencuri Incar Hewan Ternak Warga Kaur, 3 Ekor Kambing Raib
Untuk menghindari kasus PMK semakin meluas, pemerintah pusat belum mengizinkan pengadaan sapi dari luar daerah.
“Untuk tahun ini belum ada pengadaan sapi. Kalau sudah ada pernyataan dari pemerintah pusat yang menyebutkan boleh melakukan pengadaan sapi, kami akan lanjut program tersebut,” ujar Edi.
BACA JUGA:Bupati Kaur Beri 'Hadiah' Mobil Dinas Baru untuk 15 Camat