BENGKULU, RASELNEWS.COM - Ketersediaan pangan lokal jangka panjang di Provinsi Bengkulu terancam. Penyebabnya lahan persawahan di daerah ini terus berkurang akibat alih fungsi lahan.
Berdasarkan data di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, lahan persawahan di Provinsi Bengkulu terus berkurang setiap tahun.
BACA JUGA:Perkuat Kontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi, BSI Resmikan Masjid di Bakauheni
BACA JUGA:Pejabat Kemensetneg Dipecat Usai Istri Pamer Harta di Medsos
Tahun 2016 lalu, areal persawahan tercatat lebih kurang 100 ribu hektar, namun saat ini hanya tersisa sekitar 50 ribu hektar lagi.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri mengakui pihaknya merasa khawatir dengan ancaman ketersediaan pangan di Bengkulu akibat semakin sempitnya areal persawahan.
BACA JUGA:Dewan Minta Dugaan Pungli BPNT 2023 di Bengkulu Selatan Diusut
BACA JUGA:Untuk Guru!!! Pencairan Tamsil dan TPG Tahap I 2023 Molor
"Ada perluasan areal persawahan yang Kami usulkan ke Kementrian Pertanian, namun belum terealisasi karena terkendala anggaran," kata Helmi, Minggu (19/3).
Berkurangnya luas areal persawahan di Provinsi Bengkulu ini disebabkan beberapa hal, yakni beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan perkebunan.
Helmi mengatakan, berbagai upaay terus dilakuakn Pemprov Bengkulu agar areal persawahan kembali optimal.
BACA JUGA:Kelapa Sawitnya Dipanen Pencuri, Warga Seluma Marah, 2 Sepeda Motor Pelaku Dibakar
BACA JUGA:6 Tempat Karaoke di Bengkulu Selatan Digerebek, Targetnya Bukan Sembarangan
Namun saat ini Kementrian Pertanian tengah fokus dengan program food estate di kalimantan, hal ini membuat usulan yang diajukan Pemprov Bengkulu belum bisa diakomodir.
Namun usulan perluasan melalui cetak sawah baru tetap terus dilakukan dalam rangka menyelamatkan areal persawahan.