BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Peristiwa pengeroyokan menggunakan senjata tajam di Pantai Pasar Bawah Kecamatan Kota Manna yang merenggut nyawa Ransi Saputra (25) menyisahkan kisah kelam bagi Akbar (24), warga Desa Darat Sawah Ulu Kecamatan Seginim.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Warga Bengkulu Selatan Tewas Bersimbah Darah di Pantai Pasar Bawah, 4 Pelaku Diburu
Ia tidak menyangka kejadian Minggu (19/3/2023) dini hari itu mengakhiri hidup sahabatnya.
Saat ditemui di Mapolres Bengkulu Selatan, Senin (20/3/2023), Akbar menceritakan detik-detik peristiwa berdarah itu.
BACA JUGA:Penusukan Warga Bengkulu Selatan di Pantai Pasar Bawah Ternyata Hanya Masalah Ini
Sekitar pukul 03.02 WIB, Ia dan Ransi serta beberapa temannya nongkrong di tepi jalan dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Bawah.
Saat asyik nongkrong menikmati angin subuh di tepi pantai, Akbar dan kawan-kawan didatangi pelaku yang berjumlah sekitar 10 orang.
BACA JUGA:Tragedi Berdarah di Pantai Pasar Bawah: 1 Meninggal Dunia, 1 Ditusuk Pecahan Kaca
Para pelaku langsung menuduh Ransi dan Akbar mencuri HP mereka, kemudian langsung mengeroyok.
“Saat kami sedang nongkrong, datang para pelaku. Kemudian menuduh kami mencuri HP, lalu langsung memukuli kami.
Padahal kami tidak tahu sekali permasalahan itu, tidak pernah mencuri HP. Bahkan saya tidak kenal sama sekali dengan para pelaku,” ungkap Akbar.
Saat dikeroyok para pelaku, Akbar dan Ransi sempat melawan. Tapi para pelaku menggunakan senjata tajam. Ransi ditusuk di bagian dada dan langsung terkapar.
BACA JUGA:Tempat Hiburan di Bengkulu Selatan Dikeluhkan Warga Pasar Bawah
Sementara akbar ditusuk menggunakan pecahan botol di belakang.