BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Dibulan suci Ramadhan umat mulim wajib menjalankan puasa. Termasuk wanita yang sedang hamil ataupun menyusui.
Sebagian wanita yang sedang menyusi merasa khawatir untuk berpuasa, karena khawatir air susu ibu (ASI) yang diprosuksi berkurang dan tidak mampu memenuhi kebutuhan anaknya.
BACA JUGA:4 Warga Belum Miliki WC, Desa Pagar Dewa Belum ODF
BACA JUGA:Pilkades PAW Sinar Pagi: Cakades Nomor 1 Tak Dapat Suara, 170 Polisi Dikerahkan
Padahal kekhawatiran itu tidak akan terjadi. Wanita yang sedang menyusui tetap bisa melaksanakan ibadah puasa dengan catatan mengikuti beberapa tips berikut ini.
Pertama konsumsi makanan yang mencukupi kebutuhan nutrisi. Wanita menyusui harus mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, gizi, karbohidrat, nutrisi tinggi serta zat zat penting lainnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Main HP Pelajar di Kaur Disambar Petir
BACA JUGA:Harga Cabai Bawang Ayam dan Daging Kompak Naik, Kepala DKP: Masih Wajar...
Karena wanita yang sedang menyusui ini harus menyiapkan bahan makanan untuk sang anak yang diproduksi menjadi air susu dan zat makanan untuk sang ibu sendiri.
Kedua perhatikan asupan cairan. Cairan sangat penting bagi tubuh manusia. Apalagi bagi wanita yang sedang menyusui. Jika tubuh kekurangan cairan, maka produksi asi akan ikut menurun.
BACA JUGA:5 Terduga Penganiaya Ransi Saputra Masih Diburu Polisi, 1 Diantaranya Pelaku Utama
BACA JUGA:Desa di Bengkulu Selatan Memanas, 2 Sapi Bali Ditemukan Mati di Sawah
Untuk itu bagi ibu menyusui yang sedang menjalankan ibadah, caranya meminum saat malam hari. Masukkan cairan ke dalam tubuh saat malam hari sejumlah cairan yang dimasukkan dalam tubuh saat siang hari ketika tidak berpusa.
Agar tidak bosan caranya atur waktu minum. Misal setiap setengah jam minum satu gelas. Lakukan itu sejak berbuka hingga datang waktu Imsak.
Memang dampaknya akan sering buang air kecil, tapi itu tidak akan menjadi masalah. Justru akan membuat tubuh makin sehat.
BACA JUGA:130 ASN Dilantik, Ini Pesan Bupati Kaur
BACA JUGA:Seluma Kekurangan 1.500 ASN, PPPK Jadi Solusi
Geser Pola Makan. Maksudnya menggeser pola makan adalah mengalihkan waktu makan. Misal pada hari biasa wanita menusui makan tiga kali sehari yakni pagi, siang dan sore atau malam.
Nah saat bulan puasa polanya diubah, sahur, saat berbuka dan tengah malam. Sehingga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh tetap tiga kali namun waktunya yang berbeda.
Jika langkah ini dilakukan, maka puasa tidak akan berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas asi.
BACA JUGA:Seluma Kekurangan 1.500 ASN, PPPK Jadi Solusi
BACA JUGA:SELAMAT!!! MenPAN-RB Sebut Daerah Ini Bisa Usul ASN 2023, Bengkulu 'Menangis'
Kemudian sebaiknya gunakan juga suplmen perangsang asi. Tetapi untuk yang satu ini harus melalui saran dokter.
Dari sisi Agama, Dai Kondang Ustaza Mama Dedeh menyebutkan, setiap umat islam di dunia ini wajib melaksanakan ibadah pusa.
Ada pengecualian kepada orang yang sedang sakit keras dan bisa meninggal dunia jika tidak berbuka.
Kalau wanita hamil dan menyusui yang kondisi tubuhnya sehat tetap wajib menjalankan puasa.
“Wanita hamil dan menyusui itu tetap berpuasa,” kata Mama Dedeh seperti disiarkan di chanel youtube pribadinya. (stb)