BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 38 provinsi dan 416 kabupetan dan 94 kota membentang dari Sabang sampai Merauke.
Dari segi jumlah penduduk, Indonesia masuk daftar salah satu negara dengan penduduk terbanyak. Naun persoalan pemerataan penduduk masih menjadi masalah.
BACA JUGA:Viral Siswi SMP Bengkulu Selatan Rekam Diri Tanpa Busana
BACA JUGA:Lima Kota Metropolitian di Sumatera, Lampung dan Palembang Masuk, Bengkulu Tak Disebut
Karena ada beberapa kota di Indonesia yang penduduknya sangat padat, naun ada juga kota dengan jumlah penduduknya sangat sedikit atau masih sepi.
Dari 94 kota di Indonesia, 10 kota masuk kategori tersepi dan empat diantaranya berada di pulau Sumatera.
Penetapan status kota tesepi ini berdasarkan perhitungan jumlah penduduk dibagi luas wilayah perkilometer persegi.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan: Yang Baru Dilantik Bisa Jadi Dimutasi Lagi
BACA JUGA:Pospam Lebaran Dibuka 18 April, 110 Personel Polisi Diterjunkan
Kota paling sepi nomor sepuluh adalah Kota Jayapura. Kota yang berada di ujung timur Indonesia dan masuk dalam wilayah Provinsi Papua.
Luas wilayah kota ini 940 kilometer persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik terbaru, Kota Jayapura memiliki penduduk 303.760 jiwa.
BACA JUGA:3 Bocah Bersaudara Tenggelam di Bengkulu, 1 Meninggal, 1 Masih Hilang
BACA JUGA:Tak Peduli Ramadan, Tempat Hiburan di Bengkulu Selatan Tetap Sediakan Tuak dan Puluhan Wanita
Jika dibagi maka kepadatan penduduk Kota Jayapura adalah 223 jiwa perkilometer persegi.
Posisi kota tersepi nomor sembilan di Indonesia ditempati Gunung Sitoli. Kota yang menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara ini memiliki luas wilayah 469 kilometer persegi.
Sebagian besar wilayahnya membentang di sepanjang garis pantai dengan jumlah penduduk 136.017 berdasarkan data terakhir.
BACA JUGA:Kencan Oknum Kepsek Bengkulu Selatan: Tak Tahu Istri Orang, Ngaku Diperas 'Wartawan'
BACA JUGA:6 Langkah Pengisian DRH PPPK Guru 2022: Jangan Salah dan Terlambat! Kelulusan Anda Bisa Dibatalkan
Sehingga jika dibagi rata maka satu kilometer wilayah kota Sitoli hanya didiami 290 jiwa.
Posisi kota tersepi di Indonesia nomor delapan ditempati Kota Sabang. Kota di ujung barat Indonesia ini merupakan bagian dari Provinsi Aceh.
Memiliki luas wilayah 153 kilometer persegi dan dihuni oleh 40.040 jiwa. Jumlah ini mencatatkan angka kepadatan penduduk yang kecil. Hanya sekitar 261 jiwa per kilometer persegi.
BACA JUGA:Serentak, Pesantren Kilat di Sekolah Bengkulu Selatan Dimulai Hari ini
BACA JUGA:Penerima Bantuan PIP Bengkulu Selatan Bertambah 6.424, Bupati: Hampir Seluruh Siswa Dapat Beasiswa
Kota tersepi nomor tujuh di Indonesia ada Provinsi Jambi yakni Kota Sungai Penuh. Kota yang berada di dekat Gunung Kerinci ini memiliki luas wilayah 391 kilometer persegi yang ditempati sekitar 90.910 jiwa.
Jika dibagi luas wilayah dengan jumlah penduduk maka didapat angka 231 jiwa perkilometer persegi.
Posisi kota tersepi di Indonesia nomor enam adalah Kota Sawahlunto.
Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat ini memiliki penduduk masyoritas beragama islam.
BACA JUGA:BMKG: Siang Ini Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Dampaknya Bisa Fatal
BACA JUGA:WASPADA!!! BMKG Prediksi Musim Kemarau 2023 Lebih Kering 3 Tahun Terakhir
Kota Sawahlunto memiliki luas wilayah 273 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 62.524 jiwa.
Dari data itu, Kota Sawahlunto memiliki kepadatan penduduk 230 jiwa perkilometer persegi.
Kota tersepi di Indonesia diurutan ke lima adalah Kota Pagaralam. Kota yang berada di kaki Gunung Dempo Provinsi Sumatera Selatan ini memiliki kepadatan penduduk sekitar 211 jiwa perkilometer persegi.
BACA JUGA:Oknum Guru yang Digerebek di Kamar Hotel Bengkulu Saudara Kandung Pejabat Bengkulu Selatan?
BACA JUGA:Lebaran 2023, Pabrik CPO Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Tutup 19 April
Sedangkan luas wilayah mencapai 633 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 189.781 jiwa. Luas ini setara dengan luas wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Kota ini terkenal dengan suhunya yang dingin serta kebun teh peninggalan penjajahan Belanda yang membentang luas di kaki Gunung Dempo.