“Sekarang pabrik cuman beli TBS Rp1.300 per kilonya. Belum lagi potongan sebesar 20 persen. Makanya kami (pengepul) hanya bisa beli TBS maksimal Rp1.200,” ujarnya.
Tak hanya soal harga yang berubah, PKS juga menerapkan penerimaan TBS satu jenis, yakni TBS Grade A.
BACA JUGA:Lebaran 2023, Pabrik CPO Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Tutup 19 April
Artinya TBS sawit dengan berat dibawah lima kilogram tidak diterima PKS. “Universal masih belum laku. Ini karena permintaan minyak dunia yang ingin CPO maksimal,” ungkap Boni.
Senada disampaikan Juliko Akdel Putra (30) Manajemen Ramp Muharam, dampak kebijakan PKS yang tidak tetap mengakibatkan pengepul kalang kabut membeli TBS.
BACA JUGA:Seluma Heboh: Dikira Pencuri, Warga Sidomulyo Temukan Janda Tanpa Celana di Pondok Kelapa Sawit
Tidak pastinya harga TBS di pabrik juga menyebabkan stok TBS di pengepul berkurang.
“Lucunya ada sehari sampai tiga kali turun harga TBS ini. Tapi kami tetap harus bertahan dengan menyeimbangkan kondisi saat ini,” tandasnya. (**)