3. Uang Kertas 1.000 Gulden
Uang kuno ini merupakan uang pertama berbentuk kertas yang dikeluarkan tahun 1933-1939.
Dengan desain wayang orang khas Indonesia, uang kertas 1.000 gulden dihargai senilai Rp100 juta oleh para kolektor uang kuno.
BACA JUGA:Serem...Begini Bentuk Paru-paru Remaja yang Isap Vape Selama 6 Tahun
Tentu saja uang ini hanya bisa dikoleksi dan tak bisa dibelanjakan di masa sekarang.
Jumlahnya yang sudah langka dan sangat sulit didapatkan membuat uang ini kian diincar dan dicari para kolektor khususnya di forum jual beli uang kuno di media sosial, salah satunya.
4. Uang Kertas 100 Gulden
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di BRImo Modal e-KTP Tanpa Angunan, Anti Ribet Uang Langsung Cair
Uang kertas bernilai 100 gulden ini sangat sulit ditemukan oleh para kolektor, terlebih lagi para kolektor pemula.
Selain sulit, uang kertas ini mengalami kenaikan harga yang sangat cepat.
Pada tahun 2001, uang ini bernilai sekitar Rp4 juta dan kini melonjak ke angka Rp20 hingga Rp 30 juta
BACA JUGA:Terbukti Terima Uang Calon Pengawas Desa, Ketua Panwsacam di Seluma Selamat dari Sanksi Pemecatan
Hingga saat ini, harga beli nilai ini terus merangkak naik seiring dengan minat kolektor.
5. Uang Kertas 500 Gulden
Uang kertas 500 gulden masih satu generasi dengan uang kertas 1000 gulden.
BACA JUGA:Heboh Aliran Puang Nene: Pengikut Tak Wajib Salat 5 Waktu, Tapi Harus Setor Rp750 Ribu
Gambarnya pun mirip dengan desain wayang orang yang begitu khas.
Generasi pertama uang kertas di Indonesia ini diterbitkan tahun 1933 hingga 1939.
Saat masih zaman penjajahan Belanda, uang ini menjadi mata uang yang banyak digunakan masyarakat Indonesia kala itu.
BACA JUGA:KABAR BAIK! Kemensos Siapkan Bansos Uang Tunai Rp10 juta Khusus KPM PKH dan BPNT 2023
Karena keindahan dan nilai kelangkaannya, uang ini dihargai Rp 30 juta per lembar.
Demikianlah 5 uang kertas yang kini dicari para kolektor. Jika anda memiliki, baiknya jangan dijual.
Terlebih uang kertas tersebut memiliki ciri dan tahun cetak sebagaimana telah dijelaskan dalam artikel ini. Apalagi memiliki nomor seri unik. (**)