BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjosnyah menyoroti 5 kabupaten di Provinsi Bengkulu yang angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang masih tinggi.
Yakni Kabupaten Kepahiang yang masih 24,9 persen, disusul Bengkulu Selatan (BS) 23,2 persen, Bengkulu Utara 22,8 persen, Mukomuko 22,3 persen dan Lebong 20,2 persen.
BACA JUGA:Kasus Stunting di Bengkulu 19,8 Persen, Bukan Kota Bengkulu Tapi Tiga Kabupaten Penyumbang Terbesar
"Angka stunting tertinggi berada di Kabupaten Kepahiang. Sedangkan kasus terendah di Kaur yang hanya 12,4 persen," beber Rosjonsyah di sela Rakor Penilaian Kinerja Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu, Rabu (24/5/2023) dilansir radarselatan.bacakoran.co.
Angka stunting tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Di Provinsi Bengkulu, angka kasus stunting telah mencapai 19 persen.
BACA JUGA:5 Desa Lokus Stunting di Bengkulu Selatan Dapat Bantuan Paket P2L, Berikut Daftarnya
Namun Rosjonsyah menyebut Pemprov Bengkulu memiliki target pada 2024, kasus stunting turun hanya 14 persen saja. Untuk itu perlu komitmen bersama dalam mencapai target penurunan angka stunting tersebut.
Pihaknya juga mendukung 8 langkah atau pengisian konvergensi untuk melakukan langkah-langkah penurunan dan pencegahan angka stunting di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:19,8 Persen Balita di Bengkulu Mengalami Stunting
"Saya minta semua pemangku kepentingan melakukan upaya percepatan angka penurunan stunting di daerah,” sambung Rosjonsyah.
Berdasarkan data SSGI Kementerian Kesehatan 2022, angka balita stunting Provinsi Bengkulu berada pada angka 19,8 persen.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Ajak 'Keroyokan' Tangani Kemiskinan dan Stunting
Angka tersebut turun dibanding 2021 yang mencapai 22,10 persen. Sedangkan data nasional balita stunting di Indonesia mencapai 21,6%. (red)