RASELNEWS.COM - Nuaiman bin Ibnu Amr bin Raf'ah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari kalangan Anshar dan turut berpartisipasi dalam perang Badar, di mana dia termasuk dalam kelompok Ashabul Badr.
Meskipun Nu'aiman terkenal sebagai seorang pemabuk, dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dia akan masuk surga sambil tertawa.
BACA JUGA:Masya Allah, Zikir Pendek Ini Diganjar Mati Syahid, Selamat Siksa Kubur, dan Dimudahkan Meniti Shirath
Nu'aiman juga dikenal sebagai sosok yang jenaka.
Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam Kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar, dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah SAW ada seorang sahabat bernama Nu'aiman dan anaknya, Abdullah, yang suka mabuk.
Mereka berdua dihukum karena kebiasaan ini. Riwayat ini diperkuat oleh riwayat al-Zubair bin Bakkar dari Muhammad bin Amr bin Hazm.
BACA JUGA:Masya Allah, Bukan Hanya Diampuni Dosa, Berikut Pahala Istri yang 'Minta' Duluan Kepada Suami
Dalam salah satu kejadian, Nu'aiman dihukum oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya karena perilakunya yang mabuk.
Namun, meskipun demikian, Rasulullah SAW tetap mengingatkan sahabat-sahabatnya untuk tidak melaknatnya karena Nu'aiman masih mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Meskipun Nu'aiman sering kali mabuk dan dihukum oleh Rasulullah SAW, dia memiliki sifat jenaka yang selalu membuat Rasulullah SAW terhibur.
BACA JUGA:Masya Allah...Inilah Manusia Pertama Kali Masuk Surga, Berikut Ciri-cirinya
Sampai-sampai, dalam satu peristiwa, Nu'aiman membuat Rasulullah SAW tersenyum hingga terlihat gigi gerahamnya.
Diceritakan bahwa suatu hari Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajak Nu'aiman dan beberapa sahabat lainnya untuk berdagang ke negeri Syam.
Ketika Nu'aiman merasa lapar, dia mendekati Suwaibith bin Harmalah yang bertugas menjaga makanan. Namun, Suwaibith menolak memberinya makanan.
BACA JUGA:Dianggap Mengganggu dan Tak Berguna, Tapi Mengapa Allah Ciptakan Nyamuk?
Nu'aiman kemudian membuat ulah dengan berpura-pura menjual seorang budak dengan harga yang sangat murah.
Dia mengatakan bahwa budak tersebut hanya memiliki satu kekurangan, yaitu teriak bahwa dirinya bukanlah seorang budak, melainkan orang merdeka.
Orang-orang di pasar tertarik dengan penawaran Nu'aiman dan menghampiri Suwaibith untuk menangkapnya.
Suwaibith terkejut dan berusaha menjelaskan bahwa dia bukan budak, tetapi orang-orang tersebut sudah mengetahui kekurangannya.
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq kembali, Nu'aiman mengatakan bahwa Suwaibith telah dijual.
Kisah ini akhirnya sampai kepada Rasulullah SAW, yang tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Rasulullah SAW bahkan menceritakan kisah Nu'aiman dan Suwaibith kepada para tamunya selama setahun.