"Pesan saya, kalau ada produk rempah-rempah, tolong dipelajari. Setahu saya, Aceh yang sudah mengelola rempah-rempah dengan baik. Jadi, fokus satu produk saja kemudian bisa diterapkan di sini,"pungkas Gusnan.
"Hutan kita masih luas. Ada 7000 hektar yang masih bisa digarap. Asalkan jangan ditanam kelapa sawit. Kalau ditanam rempah-rempah, akan menambah luas lahan pertanian. Kalau sawah, kita ini sudah mentok," sambung Gusnan.
BACA JUGA:Sedih...Irigasi Rusak, Petani di Bengkulu Selatan Justru Diminta Iuran oleh Dinas Pertanian
Sementara itu, Kepala Distan BS, Edi Siswanto menjelaskan, PENAS yang digelar mulai 10-15 Juni 2023 mengambil tema Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.
"32 Kontingen yang berangkat ini sudah melalui seleksi oleh tim. Jadi mereka diantaranya petani terbaik di Bengkulu Selatan," sebut Edi.
BACA JUGA:Gedung Dinas Pertanian Batal Dibangun Tahun Ini
Kabid Penyuluhan Distan BS, Iskak Marjoko SP menambahkan, kontingen PENAS BS akan berangkat pada Kamis (8/6/2023) pagi untuk bergabung dengan kontingen kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Dalam PENAS ini, Kontingen BS akan membawa beberapa produk untuk ditampilkan. Mulai dari gula merah, baytat, bipang, kopi, instan jahe.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Seluma Rugi Rp 2 Miliar Lebih
"Seluruh produk dari kabupaten/kota dari Provinsi Bengkulu akan ditampilkan di satu stand. Jadi tidak berdiri sendiri-sendiri," imbuh Joko. (red)