Sebagian besar pendapatan desa ini berasal dari sektor wisata dan budidaya ikan yang dilakukan oleh warga desanya.
BACA JUGA:Duka 142 Jemaah Haji Tambahan di Bengkulu: Biaya Pesawat Rp7,7 Juta Wajib Ditanggung Sendiri
BACA JUGA:Nabi Ini Memiliki Hobi Menjahit Gamis dan Membaca Tasbih, Terkenal Karena Sandal Tertinggal di Surga
Pada sector wisata pemandian di Desa Ponggok pernah menghasilkan uang hingga Rp 1 miliar hanya dalam satu pekan dari hasil penjualan tiket dan sewa sewa peralatan menyelam.
Lahan atas nama desa seluas 8 hektar, 5 hektar dijadikan tempat budidaya ikan.
Produksi ikan per hari dari desa ini mencapai 0,57 ton ikan nila.
BACA JUGA:Logistik Pilkades Didistribusikan, Besok 40 Cakades Bersaing, Enam Diantaranya Incumbent
BACA JUGA:Anggota DPRD Giring Pengawas Proyek Turun Ke Lapangan, Ternyata Ini Sebabnya
Selain ikan, Desa Ponggok juga fokus pada budidaya udang galah dan berhasil memperoleh 1 kuintal udang galah per bulannya.
Tak hanya fokus pada potensi wisata dan perikanan, Desa Ponggok juga memiliki banyak lembaga desa (institusi lokal) yang mendukung perkembangan dan pembangunan pariwisata di desa ini seperti BUMDes, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Pokdakan, Unit Pengelola Lingkungan (UPL), dan Unit Pengelola Sosial (UPS).
BACA JUGA:Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un! Ipda Dodi, Kanit Pidum Polres Bengkulu Selatan Meninggal Dunia
BACA JUGA:Astaga! Babak Baru Pengusutan Dana Umat, Kajari Sebut Kemungkinan Akan Ada Tersangka Baru, Siapa?
Keberhasilan desa ini mengembangkan potensi desanya hingga menghasilkan pendapatan tahunan mencapai belasan miliar membuat Desa Ponggok menjadi desa percontohan bagi desa lainnya.
Desa Ponggok berhasil bertransformasi dari desa berpenghasilan rendah menjadi desa yang kaya raya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman media sosial Desa Ponggok, saat ini tidak ada lagi warga desa itu yang hidup di bawah garis kemiskinan.
BACA JUGA:Pilu, Pelajar SD di Kaur Yang Dinyatakan Hilang Belum Juga Ditemukan, Pencarian Terus Dilakukan