Tujuh Desa Wisata Di Indonesia Kembangkan Konsep Sustainable Tourism, Makin Keren dan Maju

Kamis 15-06-2023,10:04 WIB
Reporter : Sahri Senadi
Editor : Sahri Senadi

BACA JUGA:Kisah Syekh Muhammad Amin, Penyebar Agama Islam Di Bengkulu Selatan, Ternyata Perantau Dari Sumatera Utara

Bahkan pertahun pendapatan desa ini mencapai Rp14 miliar lebih.

Desa Ponggok memiliki 5 sumber mata air alam yang bersih dan melimpah.

Dulunya, sumber air itu hanya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan perkebunan saja.

Namun saat ini sumber air Umbul Ponggok, Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro sudah menjadi tempat wisata air terkenal.

Desa ini juga mengembangkan sektor budidaya ikan nila dan udang gala. Konsep pariwisata Sustainable tourism  yang dikembangkan di desa ini benar benar manjur.

BACA JUGA:Audit Selesai, Pengusutan DD Batu Tugu Seluma Memasuki Babak Baru

BACA JUGA:Warga Muhammadiyah di Seluma Shalat Id Pada 28 Juni, Ini Lokasinya

4. Desa Kete Kesu (Toraja)

Desa pariwisata yang menerapkan konsep Sustainable tourism adalah desa Kete Kesu.

Desa ini mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung.

Atraksi wisata yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.

BACA JUGA:Kabar Baik! Seluma Usulkan 776 PPPK, KemenPAN RB Siapkan Satu Juta Kuota, Ini Rinciannya

BACA JUGA:Kisi-kisi Soal dan Kunci Jawaban CAT Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Periode 2023-2028

Pengunjung juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu.

Informasinya, rumah-rumah adat ini sudah berusia tua bahkan disebut usianya sudah lebih dari 300 tahun.

Selain terkenal karena peninggalan sejarah dan budayanya, desa wisata satu ini juga terkenal berkat hasil kerajinan pahat dan lukisan.

BACA JUGA:Gara Gara Janji Palsu Lelaki, Wanita Paruh Baya di Kaur Terpedaya, Uang Rp 24,5 Juta Raib

BACA JUGA:Duka 142 Jemaah Haji Tambahan di Bengkulu: Biaya Pesawat Rp7,7 Juta Wajib Ditanggung Sendiri

5. Desa Penglipuran (Bali)

Selain Des wisata Desa Pentingsari, Desa Penglipuran juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD.

Bahkan, desa wisata yang terletak di Bangli, Bali ini pernah dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.

Aturan adat masyarakat setempat mampu menumbuhkan kesdaran masyarakat lokal dan pengunjung Desa Penglipuran untuk tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

BACA JUGA:Nabi Ini Memiliki Hobi Menjahit Gamis dan Membaca Tasbih, Terkenal Karena Sandal Tertinggal di Surga

BACA JUGA:Logistik Pilkades Didistribusikan, Besok 40 Cakades Bersaing, Enam Diantaranya Incumbent

Uniknya lagi di desa ini ada larangan mengendarai motor di area desa.

Tujuannya untuk menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

Selain itu, aturan adat juga mengatur soal tata ruang Desa Penglipuran, yaitu konsep Tri Mandala. Tata ruang adat ini membuat Desa Penglipuran tampak lebih rapi dan tertata.

BACA JUGA:Anggota DPRD Giring Pengawas Proyek Turun Ke Lapangan, Ternyata Ini Sebabnya

BACA JUGA:Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un! Ipda Dodi, Kanit Pidum Polres Bengkulu Selatan Meninggal Dunia

6. Kampung Blekok (Situbondo)

Tahun 2021 Kampung Blekok terpilih sebagai finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Kampung ini terkenal dengan wisata alam hutan mangrove dan ribuan burung belekok.

Untuk menjaga burung blekok dari kepunahan, masyarakat membuat penangkaran burung di desa wisata itu.

Para pengunjung dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, hingga merawat burung yang sedang sakit.

BACA JUGA:Astaga! Babak Baru Pengusutan Dana Umat, Kajari Sebut Kemungkinan Akan Ada Tersangka Baru, Siapa?

BACA JUGA:Pilu, Pelajar SD di Kaur Yang Dinyatakan Hilang Belum Juga Ditemukan, Pencarian Terus Dilakukan

7. Desa Umbulharjo (Yogyakarta)

Dulunya Umbul harjo adalah kawasan kumuh di Yogyakarta. Kemudian olah para pemuda, kampung itu disulap menjadi daerah bersih.

Inovasi yang dilakukan adalah mengubah irigasi desa menjadi tempat budidaya ikan nila.

BACA JUGA:Diduga Edarkan Obat Obatan Secara Ilegal, Pria Asal Seluma Ditangkap Pilisi, Ditemukan 2.390 Butir Samcodin

BACA JUGA:Permintaan Bocah Perempuan Ini Tak Diduga, Pelayan Toko Menangis Haru

Selain bermanfaat untuk ketahanan pangan, budidaya ikan nila di saluran irigasi juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Umbulharjo.

Itulah tujuh desa wisata di Indonesia yang makin keren dan maju berkat setelah menerapkan konsep wisata Sustainable Tourism.

(red)

Kategori :