BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Akar masalah konflik lahan sawah yang berujung tewasnya 3 petani di Kabupaten Bengkulu Selatan dalam tragedi berdarah, Senin (14/8/2023) siang, akhirnya mulai sedikit terungkap.
Hingga saat ini, penyidik dari Polres Bengkulu Selatan sudah menyita beberapa barang bukti. Diantaranya senapan angin.
Tragedi berdara ini terjadi di hamparan sawah hamparan sawah Kurauan Desa Sebilo Kecamatan Pino.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Perkelahian Maut, 3 Petani di Bengkulu Selatan Tewas, 1 Kritis
Pertikaian melibatkan 2 saudara kandung melawan ayah dan anak.
Akibat, 3 dari mereka tewas mengenaskan di lokasi kejadian dengan tubuh dipenuhi lumpur sawah.
Mereka yang tewas adalah Joni dan Dodi, saudara kandung, warga Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna.
Satu lagi yakni Kani (48) warga Desa Batu Kuning Kecamatan Pino.
BACA JUGA:Ini Penyebab Perkelahian Maut yang Menewaskan 3 Petani di Bengkulu Selatan
Sementara Een Pernando, yang merupakan anak Kani, kritis dengan mengalami luka akibat senjata tajam.
Saling klaim lahan sawah antara keduanya sudah terjadi sejak lama. Perselisihan kedua belah pihak pernah dimediasi Pemdes Sebilo dan kepolisian.
Namun tetap tidak ada titik temu hingga akhirnya terjadi tragedi perkelahian maut yang menewaskan ketiganya.
Kades Sebilo Kecamatan Pino, Inodi Johyan menyebut, kedua belah pihak saling mengklaim kepemilikan lahan sawah.
Versi Kani, lahan sawah tersebut merupakan sawah warisan dari orang tuanya dan tidak pernah dijual kepada siapapun.