BACA JUGA:Pinjam Uang di Pinjol Adakami? Jangan Telat Bayar Apalagi Galbay, Ini Risikonya
BACA JUGA:Empat Merek Hijab Segi Empat, Nyaman dan Tetap Modis, Bikin Lelaki Terkagum kagum
Biasanya perkampungan orang bunian ini berada di lereng gunung, di hulu sungai dan di dekat tebing tebing curam yang sulit di jangkau oleh manusia pada kehidupan nyata.
Saat memasuki hutan Bukit Barisan sebagiknya rombongan jangan berjumlah ganjil, misalnya tiga orang, lima orang, tujuh orang atau jumlah ganjil lainnya.
BACA JUGA:Cara Mudah dan Cepat Membuat QRIS untuk Usaha Pribadi
BACA JUGA:Galbay, Pinjol Kredivo Terjunkan DC untuk Nasabah Kriteria Ini
Karena rawan sekali salah satu dari anggota rombongan tersesat. Biasanya yang paling rawan tersesat adalah mereka yang masih berstatus lajang atau yang berusia paling muda.
Atau anggota rombongan yang sedang dalam masalah sehingga pikirannya tidak fokus atau sering ngelamun.
Orang orang seperti ini akan menjadi sasaran empuk bagi orang bunian. Biasanya orang itu akan disesatkan oleh orang bunian kemudian dibawa ke pemukiman mereka untuk dinikahkan dengan putri pemimpin mereka.
BACA JUGA:Sudah Terdaftar di BPJS, Apakah Masih Perlu Asuransi Jiwa? Berikut Penjelasannya
BACA JUGA:4 Cara Mendeteksi Ladang Emas, Dijamin Akurat dan Tak Peru Biaya Mahal, Begini Caranya
Jika sampai hal itu terjadi, maka orang itu tidak akan kembali dengan selamat.
Anehnya orang yang dalam pengawasan orang bunian tidak akan mampu dilihat oleh manusia biasa. hanya orang yang memiliki kemampuan khusus yang dpaat melihat dan membantu orang yang tersesat tersebut.
Orang bunian di Bukit Barisan memiliki nama berbeda beda di setiap daerah. Di daerah Sumatera Barat dikenal dengan sebutan orang bunian, di daerah jambi dikenal dengan sebutan Ughang Pendek. Ughang pendek ini mendiami kawasan gunung kerinci.
BACA JUGA:Daftar Menu Diet Kalian Yang Memiliki Golongan Darah A, Hindari Makanan Ini
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Tangkap Benur Nelayan Kaur Dinyatakan Hilang
Kemudian di Sumatera Selatan dikenal dengan sebutan Mesumai dan di Bengkulu dikenal dengan nama Seguguah.
Pada intinya mahluk itu sama, namun penamaan di setiap daerahnya saja yang berbeda. Mahluk gaib tersebut sama sama mendiami hutan Bukit Barisan dan sama sama sering menyesatkan manusia saat menjelajah di hutan. (red)