“Jika sampai tidak terealisasi, kami sangat menyayangkan hal ini. Dikbud harus cari solusi dan kejar usulan anggaran sampai terealisasi,” pintanya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mobil Tronton Bawa Tronton Terguling di Tanjakan Tebing Rambutan Kaur
BACA JUGA:Waspada! 4 Jenis Tanaman Rumahan Ini Paling Disukai Ular
Guswarli menilai kekosongan anggaran pembayaran insentif bisa dikarenakan lambannya usulan disampaikan Disdikbud Bengkulu Selatan.
Sehingga draf anggaran tidak terinput dan masuk dalam perhitungan TAPD.
“Makanya perencanaan Disdikbud Bengkulu Selatan harus lebih maksimal, mengupayakan sebelum APBDP ketok palu. Jangan sia-siakan pengorbanan para honorer selama ini yang bekerja tulus untuk generasi bangsa,” bebernya.
BACA JUGA:5 Zodiak Anti Mengemis Cinta, Tak Mau Terjebak Hubungan Tak Sehat, Mungkin Kamu Orangnya?
BACA JUGA:Alhamdulillah! Segini Gaji yang Diterima CPNS dan PPPK 2023, Catat Jadwal Pendaftarannya
Di sisi lain, pihaknya juga akan mengadakan rapat internal untuk menentukan sikap terkait insentif honorer daerah yang terancam tidak terealisasi.
Bahkan PGRI bersama Tokoh Pendidikan maupun perwakilan honorer daerah akan berkoordinasi dengan OPD teknis maupun DPRD Bengkulu Selatan agar anggaran tersedia.
BACA JUGA:10 Tips Mudah Membuat Live TikTok Ramai Penonton
BACA JUGA:Avanza Turun Tahta, Berikut Daftar 20 Mobil Terlaris Hingga Juli 2023
“Mudah-mudahan ini tetap terealisasi, kami akan selalu bersama guru dalam memperjuangkan hak mereka. Kepada pimpinan daerah, kami mohon sikapi ini dan berikan solusi terbaik,” pungkasnya. (red)