BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Kemarau dampak fenomena el nino, mengancam warga di Provinsi Bengkul.
Di Kabupaten Bengkulu Selatan, hujan yang tak turun-turun beberapa minggu terakhir bukan hanya membuat sumur-sumur warga mengering, namun juga membuat 3.930 hektar (Ha) padi dan jagung kekeringan.
Data Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, kekeringan terparah terjadi Kecamatan Pino Raya. Ada 1.432 Ha tanaman padi dan jagung kering. Sementara 215 Ha tanaman padi di Kecamatan Bunga Mas dipastikan fuso atau tidak memberikan hasil.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Bengkulu Selatan, Rita Eka Wati SP menyebut, dari 11 kecamatan di Bengkulu Selatan, hanya tanaman padi dan jagung di Kecamatan Kedurang dan Air Nipis yang masih terkendali lantaran debit air dari sungai air selebang dan sungai air nipis masih mengaliar.
"Dari 11 kecamatan, belum ada laporan kekeringan dari Kedurang dan Air Nipis. 9 Lainnya, sudah kering. Dari 9 itu, (kecamatan) Bunga Mas positif fuso. Tapi 8 kecamatan lain, terancam. Kalau 2 minggu saja hujan tak turun, kemungkinan fuso juga," ungkap Rita Eka Wati kepada Raselnews.com.
Tanaman padi yang mengalami kekeringan menurut Rita Eka Wati berusia 1 sampai 1,5 bulan. Dampak El Nino sangatlah terasa. Lahan sawah pun mulai retak dengan ukuran retak yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Dampak Kemarau dan El Nino, Ribuan Hektar Sawah di Bengkulu Kekeringan, Ini Lokasinya
"Jumlah kekeringan kemungkinan bertambah. Apalagi penyuluh sudah kita update setiap hari untuk mendata lahan sawah dan jagung yang kekeringan.
Sebab ini dengan data ini akan kita sampaikan ke pihak provinsi untuk mengajukan usulan bantuan benih padi dan jagung," jelas Rita Eka Wati.
Sementara itu, ,Kasi Perbenihan dan Perlindungan, Pedi Sumantri SP MP menyebut, 3.930 hektar padi dan jagung yang mengalami kekeringan sebagai berikut:
BACA JUGA:Kemarau di Bengkulu, Polda Sediakan 20 Sumur Bor
1. Kecamatan Ulu Manna 248 Ha padi
2. Kecamatan Seginim 288 Ha padi